Menteri ESDM Arifin Tasrif menganugerahkan Penghargaan Subroto 2021 tersebut di Jakarta, Selasa, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi Ke-76, yang jatuh pada hari ini.
Pada kesempatan itu Menteri Arifin mengutarakan kontribusi sektor ESDM dalam pembangunan nasional.
"Dari tahun ke tahun, sektor ESDM memiliki peran penting dalam perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," katanya dalam sambutannya sebelum memberikan Penghargaan Subroto 2021 kepada 104 stakeholder berprestasi.
Besarnya kontribusi ini, kata dia, ditunjukkan pada penerimaan negara dari sektor ESDM hingga Juli 2021 yang mencapai Rp141 triliun atau lebih tinggi 103 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara investasi ESDM sudah mencapai 12,3 miliar dolar AS. "Di tengah kondisi pandemi yang mulai terkendali, kinerja sektor ESDM semakin bangkit dan menunjukkan peningkatan," ujarnya.
Untuk mencapai hal tersebut, Kementerian ESDM telah melakukan beberapa perubahan kebijakan strategis, antara lain terwujudnya transisi energi menuju energi bersih, ramah lingkungan, dan rendah karbon.
"Apa yang disampaikan Bapak Subroto (mantan Menteri Pertambangan dan Energi), hampir seluruh negara di dunia telah berkomitmen mengatasi perubahan iklim melalui Paris Agreement. Dalam roadmap net zero emission, kami menargetkan 100 persen pembangkit EBT bisa terwujud lebih cepat dari 2060," ujar Menteri Arifin.
Baca juga: MedcoEnergi raih peringkat pertama Penghargaan Subroto bidang SDM
Untuk itu, lanjut dia, pemerintah sedang finalisasi regulasi terkait harga EBT agar lebih menarik investor, implementasi Peraturan Menteri ESDM terkait Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap, hingga pelaksanaan program government drilling panas bumi menggunakan APBN demi mengurangi risiko investasi.
Pemerintah juga mendorong peran generasi muda untuk mempercepat EBT, yang antara lain melalui Program Patriot Energi dan Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya atau Gerilya.
"Kami berharap para pelaku usaha energi juga semakin aktif mendukung program transisi energi menuju net zero emission dengan berbagai strategi. Transisi energi harus menjadi komitmen kita bersama," kata Menteri Arifin.
Sementara itu di bidang migas, kontrak bagi hasil migas dibuat lebih fleksibel, yaitu skema gross split atau cost recovery. Selain itu, demi menarik investasi hulu migas, berbagai insentif telah disiapkan, antara lain telah diberikan untuk Blok Mahakam pada tiga bulan lalu.
"Lalu, pada Agustus 2021 lalu, Blok Migas Rokan, salah satu blok migas terbesar Indonesia, juga secara resmi telah dikelola negara melalui PT Pertamina," ungkapnya.
Pemerintah juga terus menjalankan program yang bersentuhan langsung dengan rakyat, antara lain program BBM Satu Harga yang ditargetkan lebih dari 580 titik hingga 2024.
Di bidang mineral dan batubara, telah dikeluarkan kebijakan yang menjaga kepastian pemanfaatan batu bara untuk menjaga ketahanan energi domestik, khususnya pembangkit listrik.
Baca juga: Di Gastech, Menteri ESDM: Gas berperan penting dalam transisi energi
"Kebijakan pemanfaatan mineral diarahkan untuk peningkatan nilai tambah, utamanya nikel sebagai salah satu material pendukung baterai kendaraan listrik," kata Menteri Arifin.
Adapun terkait rasio elektrifikasi, hingga saat ini telah mencapai 99,4 persen dan pada 2022 ditargetkan seluruh rumah tangga telah teraliri listrik 100 persen.
Semua pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, migas, maupun pengolahan dan pemurnian mineral dan batu bara terus dipercepat untuk mencapai ketahanan dan kedaulatan energi.
Penghargaan Subroto kali ini adalah gelaran keempat yang dilangsungkan pertama kali sejak 2017 dan merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian ESDM dan United Nations Development Programme (UNDP).
Nama Subroto diambil dari Prof Subroto, selaku Menteri Pertambangan dan Energi periode 1978-1988.
Baca juga: Menteri ESDM: Rasio elektrifikasi Indonesia naik, capai 99,4 persen
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021