• Beranda
  • Berita
  • Latihan tanggap krisis AS-Indonesia berakhir di Jakarta

Latihan tanggap krisis AS-Indonesia berakhir di Jakarta

28 September 2021 18:33 WIB
Latihan tanggap krisis AS-Indonesia berakhir di Jakarta
Latihan gabungan Indonesia-Amerika Serikat untuk tanggap krisis, GEMA BHAKTI 21 (GB21), berakhir di Jakarta pada Selasa (28/9/2021). GEMA BHAKTI 21 merupakan sebuah kegiatan latihan untuk Ketua Kepala-kepala Staf Gabungan (Chairman of the Joint Chiefs of Staff/CJCS) antara Komando Indo-Pasifik AS (USINDOPACOM) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). (ANTARA/HO-Kedubes AS di Jakarta)

Latihan tahun ini menyegarkan kembali hubungan antara TNI dan militer AS

Latihan gabungan Indonesia-Amerika Serikat untuk tanggap krisis, GEMA BHAKTI 21 (GB21), berakhir pada Selasa (28/9) di Jakarta.

Latihan yang berlangsung selama delapan hari itu dirancang untuk meningkatkan perencanaan dan proses gabungan di tingkat staf operasional dalam merespons krisis, menurut keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Selasa.

GEMA BHAKTI 21 merupakan sebuah kegiatan latihan untuk Ketua Kepala-kepala Staf Gabungan (Chairman of the Joint Chiefs of Staff/CJCS) antara Komando Indo-Pasifik AS (USINDOPACOM) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Latihan itu juga bertujuan untuk meningkatkan hubungan militer yang positif antara kedua negara, menjamin keamanan dan stabilitas di kawasan, meningkatkan pemahaman budaya, serta menambah kemampuan komando dan kendali.

Baca juga: Kasad bertemu Kasad AS secara virtual, bahas latihan bersama di JRTC

Kegiatan latihan kali ini merupakan yang kesembilan kali dari program GEMA BHAKTI, yang  berarti "Gema Perbuatan Baik".

USINDOPACOM dan TNI membuat perencanaan untuk sebuah skenario yang melibatkan pasukan militer AS -- dari angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan Marinir -- dan mitra-mitranya dari TNI serta dari komunitas sipil dan kemanusiaan, seperti Program Pangan Dunia PBB, Kantor USAID untuk Bantuan Bencana Asing, dan Palang Merah.

Sekitar 40 personel dari USINDOPACOM dan antarlembaga AS, 30 personel TNI, dan perwakilan tambahan dari organisasi non-militer ikut ambil bagian.

Sekitar 20 anggota Garda Nasional Hawaii mendukung kegiatan GB21 tahun ini serta berkolaborasi dengan TNI pada loka karya desain operasional pendahulu.

"Latihan tahun ini menyegarkan kembali hubungan antara TNI dan militer AS, terutama di tengah pandemi COVID-19 dan semua mitigasi yang diterapkan," kata Wakil Ajudan Jenderal Garda Nasional Hawaii, Brig. Jend. Stephen F. Logan.

Baca juga: TNI Angkatan Darat gelar latihan bersama tentara AS

"Pengalaman yang diperoleh selama latihan di atas meja yang berfokus pada transfer dari penegakan perdamaian ke pemeliharaan perdamaian sangat tidak ternilai," ujar Logan.

"Dalam sembilan tahun terakhir, latihan GEMA BHAKTI telah berkembang dan meningkat dalam kompleksitasnya. GEMA BHAKTI menggabungkan latihan staf dengan berbagai skenario," lanjutnya.

Latihan tahun ini melibatkan negara fiksi yang mengalami ketidakstabilan di wilayah perbatasannya yang juga membuat negara-negara sekitarnya tidak stabil. Variabel skenario diambil dari peristiwa bersejarah di dunia nyata.

Latihan itu berfokus pada perencanaan dan koordinasi yang terkait dengan operasi penegakan perdamaian dan operasi pemeliharaan perdamaian, termasuk keamanan laut, penanggulangan ancaman transnasional, serta tindakan bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.

Baca juga: Prajurit AS terkesan dengan keramahan TNI saat latihan bersama

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021