"Dalam jangka pendek, Kementerian BUMN mesti melakukan sosialisasi secara intensif ke masyarakat atas pembentukan Holding UMi ini. Masyarakat mesti paham merata seluruh Indonesia, apa UMi ini dan bagaimana mekanismenya," kata Nevi Zuairina dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Dengan demikian, ujar Nevi, maka pemahaman masyarakat akan utuh terhadap UMi, termasuk manfaat apa yang dapat diterima oleh masyarakat atas kehadirannya.
Ia berpendapat bahwa UMi yang merupakan holding dari BRI, Pegadaian, dan PNM itu harus bisa menekan aktivitas rentenir di masyarakat seminimal mungkin.
Baca juga: Pengamat: Investor nantikan ekspansi bisnis holding ultra mikro BRI
Menurut Nevi, adanya holding tersebut memberi harapan sekaligus peluang kepada UMKM untuk berkembang dimana selama ini banyak yang tidak bankable sehingga sulit mendapat bantuan permodalan.
"Saya dan masyarakat di bawah sangat mengharapkan, bahwa pembentukan Holding Ultra Mikro dapat memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat sehingga ada peningkatan skala usaha pelaku UMKM. Selain lebih memudahkan mengakses permodalan, juga adanya fasilitas pinjaman dengan suku bunga rendah," kata politisi PKS itu.
Selain itu, ujar dia, perlu juga ada target seperti dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan, berapa pelaku usaha ultra mikro yang ditargetkan naik kelas menjadi pengusaha mikro dan kecil.
Baca juga: Erick: Kantor bersama BRI, Pegadaian, PNM bermanfaat bagi nasabah
Sedangkan dua hingga tiga tahun ke depan, masih menurut dia, diharapkan sudah mulai muncul hasil pembentukan holding UMi dengan penciptaan lapangan kerja baru dan penyerapan tenaga kerja di daerah.
Sebagaimana diwartakan, hadirnya Holding Ultra Mikro (UMi) yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk sebagai induk, dan PT Pegadaian serta PT Permodalan Nasional Madani (PNM) diyakini akan mampu memperkuat interlink digital di segmen UMKM dan usaha ultra mikro nasional.
"Tentu Holding Ultra Mikro akan dapat memperkuat interlink ekonomi digital ini dengan produk pembiayaannya. Terlebih BRI sudah cukup kuat dengan banyak cabang dan dibantu oleh Pegadaian dan PNM," ujar pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara Doddy Ariefianto dalam keterangannya, Senin (20/9).
Pemerintah melalui Kementerian BUMN menyiapkan rencana strategis jangka panjang penguatan ekosistem usaha UMi melalui kehadiran Holding UMi, yang akan menjadi mitra bagi pelaku usaha wong cilik dengan produk pembiayaan dan pemberdayaan melalui digitalisasi layanan jasa keuangan.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan peresmian Holding UMi menjadi tonggak bersejarah berdirinya holding yang memiliki visi ekonomi kerakyatan.
Holding Ultra Mikro, lanjut Menteri BUMN, dinilai akan memberikan berbagai kemudahan dan biaya pinjaman dana yang lebih murah dengan jangkauan yang lebih luas, pendalaman layanan, dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021