• Beranda
  • Berita
  • Gaung Karya Seni Rupa Bali Tidak Kalah dari Tabuh, Tari

Gaung Karya Seni Rupa Bali Tidak Kalah dari Tabuh, Tari

18 Januari 2011 00:20 WIB
Denpasar (ANTARA News) - Karya seni rupa mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar tidak kalah gaungnya dari tabuh dan tari Bali yang digeluti Fakultas Seni Pertunjukan (PSP) yang sudah dikenal masyarakat internasional.

"Karya-karya seni lukis, patung dan krya ISI sama-sama mengarah `go internasional` seperti halnya FSP," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai, didampingi Dekan FSRD ISI Denpasar Dra Ni Made Rinu, MSi, menjelang pelaksanaan pameran bersama bagi 43 mahasiswa di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, sejumlah karya lukis dan patung mahasiswa FSRD ISI Denpasar dipamerkan di University of Western Australia, di samping pementasan tabuh dan tari Bali saat berkunjung ke sana untuk menjajaki jaliran kerja sama dua lembaga pendidikan tinggi antarnegara.

"Dalam waktu dekat seni rupa Bali juga akan menembus negara-negara di kawasan ASEAN, di samping tabuh dan tari dalam menjajaki jalinan kerja sama dalam bidang pendidikan yang menguntungkan kedua belah pihak," ujar Prof Rai yang didampingi Pembantu Dekan bidang administrasi dan keuangan Drs Made Bendi Yudha, M.Sn.

Pameran karya kanvas FSRD ke kawasan ASEAN itu akan dimulai dari Bangkok, Thailand pada bulan April mendatang, menyusul negara-negara lainnya yang sudah dirancang sedemikian rupa.

"Pameran karya kanvas itu disertai dengan seminar atau lokakarya, sekaligus tampil sebagai pembicara untuk memperkenalkan seni lukis Bali," ujarnya.

Melalui upaya tersebut seni rupa Bali, terutama hasil sentuhan para mahasiswa dan dosen mulai dikenal masyarakat dunia, seperti halnya kemampuan mahasiswa dalam bidang tabuh dan tari Bali.

"Pengembangan seni kanvas dilakukan secara seimbang dengan pengembangan tabuh dan tari Bali yang sama-sama berlandaskan seni budaya setempat," tutur Prof Rai.

Pameran dan pementasan tersebut untuk menjajaki jalinan kerja sama antarlembaga pendidikan tinggi seni, sebagai upaya menjadikan ISI Denpasar "go internasional".

Sejumlah lembaga pendidikan tinggi di ASEAN, terutama dari Thailan juga telah menjadwalkan untuk mengakan kunjungan ke ISI Denpasar, sebelum naskah kerja sama ditandatangani, ujar Prof Rai. (I006/KWR/K004)


Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011