"Terkait dengan protokol kesehatan yang harus kami laksanakan terutama rekan-rekan yang ada di dalam venue pastikan terkait penggunaan masker. Masker harus disiapkan jadi terlihat tidak membawa masker maka diberikan masker," kata Sigit dalam rapat koordinasi persiapan pengamanan PON XX Papua di Jayapura, Rabu, disiarkan melalui keterangan tertulis Divisi Humas Polri.
Sigit menyebutkan, pengawasan protokol kesehatan ini penting mengingat pemerintah telah memperbolehkan adanya penonton di arena PON XX Papua dengan ketentuan 25 persen dari kapasitas arena.
Baca juga: Kapolri tegaskan pengamanan PON XX Papua maksimal
Namun, lanjut Sigit, ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk dapat menonton berbagai cabang pertandingan di PON XX Papua, salah satunya sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Guna memastikan hal itu, kata Sigit, pengaturan di lapangan harus betul-betul disiapkan. Di antaranya, memasang aplikasi PeduliLindungi dan menyiapkan ruang-ruang karantina sementara bagi masyarakat.
Selain itu, Sigit juga mengingatkan perihal alur dari penanganan warga atau kontingen yang dinyatakan terpapar COVID-19 perlu disiapkan, mulai dari ruang isolasi sementara, kemudian proses menuju fasilitas kesehatan hingga pelayanan karantina.
"Kemudian ruang karantina, saat masuk sebaiknya aplikasi PeduliLindungi juga dipasang. Kemudian terdeteksi dan harus laksanakan pemeriksaan rapid ada ruang karantina untuk isolasi sementara setelah itu akan ada 'treatment' lanjutan," kata Sigit.
Jenderal bintang empat itu juga berharap Pemerintah Daerah Papua dibantu TNI dan Polri terus mengejar percepatan vaksinasi bagi masyarakat Papua, seiring telah disiapkannya gerai vaksinasi di arena PON XX Papua yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Ini harus diantisipasi kemungkinan penonton akan bertambah. Karena itu venue dan gerai vaksin dimaksimalkan karena ada potensi meningkat. Sehingga pada saat dibatasi 25 persen namun ternyata jumlah masyarakat yang ingin menonton meningkat pastikan mereka sudah laksanakan vaksinasi dua kali. Karena itu terus maksimalkan langkah yang telah dilaksanakan saat ini," papar Sigit.
Baca juga: Panglima TNI tegaskan percepatan vaksinasi syarat menjadi "venue" PON
Menurut Sigit, pelaksanaan PON XX Papua sekaligus membuktikan bahwa Indonesia bisa di mata dunia. Hal ini harus didukung dengan semakin diperkuatnya sinergitas dan soliditas TNI-Polri serta stakeholders lainnya.
"Soliditas TNI-Polri dan seluruh jajaran pemangku kepentingan adalah kunci utama dalam penanganan operasi," kata Sigit.
Sigit menyampaikan bahwa, strategi pengendalian COVID-19 harus tetap diterapkan di tengah pelaksanaan PON XX Papua. Seperti penegakan protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan), penguatan 3T (Tracing, Testing dan Treatment) serta percepatan vaksinasi.
"Ketika PON XX Papua dilaksanakan akan ada 25.000 orang yang datang ke Papua. Diperlukan strategi pengendalian agar jangan sampai lonjakan kasus dan menyebarkan COVID-19 ke dalam dan keluar Papua," kata Sigit.
Strategi pengendalian COVID-19 yang diterapkan ini, menurut Sigit, sesuai dengan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memperbolehkan venue dihadiri sebanyak 25 persen dengan syarat sudah divaksin dua kali.
Baca juga: Panglima TNI: Antisipasi gangguan sekecil apa pun dalam pengamanan PON
"Protokol kesehatan ketat harus terlaksana baik bagi para atlet, pelatih, ofisial, panitia melalui 'bubble system', yaitu membatasi interaksi dengan masyarakat di luar penyelenggara PON XX Papua. Tegakan aturan prokes secara humanis baik sebelum, pada saat dan setelah pertandingan," ujar Sigit.
Sigit optimis dengan dilakukannya pengamanan dan strategi pengendalian COVID-19, maka hal itu bisa memberikan efek berganda yakni PON XX Papua bisa berjalan aman, lonjakan virus Corona tipe SARS-CoV-2 tidak terjadi dan terciptanya pertumbuhan ekonomi di Papua maupun nasional.
Saat ini, kata dia, perekonomian Indonesia sudah mulai tumbuh sebesar 7,07 persen di kuartal II-2021. Demikian juga dengan pertumbuhan ekonomi di Papua yang tumbuh sebesar 13,14 persen pada kuartal II 2021. Ini menunjukkan optimisme bahwa Indonesia tangguh dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan siap melakukan lompatan pertumbuhan ekonomi.
"Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus kita jaga dengan kesehatan sebagai modal dasar. Jika kasus COVID-19 bisa ditekan, pertumbuhan ekonomi dapat kembali berjalan normal," tutup Sigit.
Baca juga: PON berbalut prokes
Baca juga: Panglima TNI tegaskan percepatan vaksinasi syarat menjadi "venue" PON
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021