“Dukungan ini dalam rangka untuk membantu masyarakat yang mempunyai masalah dengan penyalahgunaan narkoba,” ucap Basri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan pernyataan yang dikutip dari laman resmi Ganas Annar MUI, Ganas Annar atau Gerakan Nasional Anti Narkoba merupakan salah satu wujud ikhtiar MUI untuk ikut mengambil tanggung jawab dan meningkatkan peran ulama dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba, melakukan rehabilitasi korban narkoba, sekaligus melindungi generasi bangsa dari ancaman narkoba.
Baca juga: MUI nilai pemanfaatan rumah ibadah untuk vaksinasi perlu dimaksimalkan
Ganas Annar MUI memberi gagasan berupa pendirian rehabilitasi terpadu di MUI, dan dalam persiapannya telah mendirikan layanan konseling terpadu.
Ketua Umum Pusat Ganas Annar MUI Titik Haryati berharap agar 31 Ganas Annar MUI Provinsi bisa mendirikan layanan konseling terpadu, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Ganas Annar MUI Pusat.
“Melaksanakan rehabilitasi adalah amanah dalam Undang-Undang Nomor 54 Tahun 2009 tentang Narkotika,” ucap Titik.
Masyarakat yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan sosial. Sinergi antara Ganas Annar MUI dengan BNN, kata Titik, telah berjalan selama lima tahun dan sangat berkontribusi dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Baca juga: MUI sebut pembakaran mimbar Masjid Raya ujian soliditas umat
“Banyak yang bisa dilakukan sampai di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota,” ucap Titik.
Saat ini, Titik mengatakan konsep program prioritas Pusat Rehabilitasi Terpadu di MUI belum bisa terlaksana secara maksimal.
“Tetapi kerja sama dengan berbagai pihak, seperti psikolog, psikiater, dan konselor telah membantu masyarakat luas,” kata Titik.
Paparan tersebut ia sampaikan pada kegiatan bertema “Pemahaman P4GN, Pelatihan Adiksi, Pendirian Layanan Konseling Terpadu Ganas Annar MUI Provinsi, dalam Rangkaian Kegiatan Mudzakarah dan Rakernas” yang disiarkan di kanal YouTube Ganas Annar MUI, Kamis.
Baca juga: MUI: Kontribusi Ziswaf dapat difokuskan untuk pemulihan ekonomi
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021