Selama tiga hari terakhir, sejumlah nomor yang hendak dipertandingkan terpaksa ditunda akibat kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Padahal sesuai jadwal resmi yang dikeluarkan PB PON XX Papua, penyelenggaraan pertandingan terbang layang hanya tersisa enam hari lagi hingga 6 Oktober 2021.
"Kami tetap berusaha untuk menepati jadwal sesuai dengan THP (Technical Him Put) yang sudah dibuat dan ditetapkan yaitu sampai tanggal 6 Oktober 2021 semua nomor dapat dipertandingkan. Seandainya nanti ada pergeseran atau penambahan waktu maka sesuai arahan hal itu berdasarkan kesepakatan bersama PB PON, KONI dan Panwasra," kata Prasetyo di Timika, Kamis.
Faktor utama yang memicu keputusan penundaan sejumlah nomor pertandingan terbang layang adalah kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Hal itu ditambah dengan padatnya lalu lintas penerbangan di Bandara Mozes Kilangin Timika dimana landasan pesawat Bandara Mozes Kilangin Timika untuk sementara waktu digunakan sebagai arena pertandingan cabang terbang layang. Adapun arena pertandingan terbang layang yang dibangun PB PON di samping Lanud Yohanis Kapiyau Timika hingga saat ini belum juga siap.
Dari 12 nomor pertandingan cabang terbang layang PON XX Papua, baru satu nomor yang sudah diselesaikan yaitu nomor ketepatan mendarat (precesion landing) schweizer SGS 126 single seater putra.
"Ini sudah tujuh hari pelaksanaan pertandingan terbang layang (dimulai sejak 23 September 2021), namun baru satu nomor dari 12 nomor pertandingan yang sudah diselesaikan. Masih ada 11 nomor pertandingan lagi yang harus kami selesaikan," ujar Prasetyo.
Ia berharap arena terbang layang di samping Lanud Yohanis Kapiyau Timika cepat dituntaskan pekerjaan pengaspalannya pada Jumat (1/10) agar bisa segera digunakan untuk pelaksanaan pertandingan.
"Kami harapkan esok itu sudah diaspal sehingga kita bisa memakai landasan baru itu. Selama ini pekerjaan itu terkendala, padahal kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyiapkan itu," jelas Prasetyo.
Jika arena terbang layang baru tersebut selesai dibangun maka seluruh nomor pertandingan terbang layang baik untuk nomor ketepatan mendarat maupun lama terbang (duration flight) bisa dilaksanakan di arena tersebut, tanpa harus menggunakan lagi landas pacu Bandara Timika yang kini semakin sibuk dengan lalu lintas penerbangan, terutama untuk membawa rombongan atlet dari berbagai daerah di Indonesia yang akan mengikuti PON XX di Timika.
Sebagaimana dua hari sebelumnya, pertandingan cabang terbang layang kembali ditunda pada Kamis petang karena kondisi cuaca tidak memungkinkan. Padahal seluruh kontingen dengan pesawat terbang layang masing-masing sudah menunggu di landasan Bandara Timika.
"Mau bagaimana lagi, kondisi cuaca tidak memungkinkan, padahal semua sudah siap, pesawat maupun landasan sudah kita persiapkan. Kondisi cuaca memang sangat menentukan jadi atau tidaknya dilaksanakan pertandingan terbang layang," ujar Prasetyo.
Pada Kamis petang, pesawat sky ranger sempat dua kali mengudara untuk menarik pesawat terbang layang untuk pengecekan kondisi di udara. Namun ternyata kondisi di udara Kota Timika saat itu sedang turun hujan ringan sehingga pelaksana pertandingan memutuskan untuk menunda pertandingan.
"Dua kali penerbangan sky ranger itu semacam uji terbang untuk mengecek kondisi di atas. Ternyata di atas sudah hujan, makanya mereka langsung mendarat kembali. Kondisi seperti itu sangat berbahaya karena pesawat ini tidak bermesin," jelas Prasetyo.
Pertandingan cabang terbang layang PON XX Papua diikuti tujuh kontingen yaitu tuan rumah Papua, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021