"Perlu adanya tim khusus dalam menangani pembelajaran pada masa pandemi ini. Saat ini, penanganan pembelajaran belum cukup baik, " ujar Indra di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan tim khusus tersebut fokus pada pembelajaran selama pandemi. Tim itu juga harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setiap hari.
Baca juga: Pemerhati: Perlu pemetaan untuk cegah "loss of learning"
Baca juga: Pembelajaran daring tidak melulu menggunakan kuota internet
Misalnya, untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga pendidikan menengah pertama, tim pusat komando pembelajaran ini bisa berkomunikasi dengan pemerintah kota atau kabupaten. Sementara untuk jenjang SMA, bisa berkomunikasi dengan pemerintah provinsi.
Tim khusus itu juga harus berkomunikasi dengan organisasi, seperti Nahdlatul Ulama hingga Muhammadiyah. Sebab, banyak organisasi yang menaungi satuan pendidikan.
"Dengan begitu, Kemendikbudristek akan langsung mengetahui kendala apa yang dihadapi sekolah di satu wilayah," ujarnya.
Indra mengatakan komunikasi dalam menjalankan kebijakan pendidikan menjadi penting agar penanganan sekolah selama pandemi bisa berjalan efektif.
"Dengan demikian, kita akan tahu sekolah butuh bantuan apa, yang butuh buku kirim buku jangan kirim kuota. Yang butuh pendampingan kita beri pendampingan," ucapnya.
Dia menambahkan koordinasi dan komunikasi itu menjadi penyelamat dunia pendidikan selama pandemi, karena urusan pendidikan adalah urusan membangun manusia, sehingga perlu adanya dialog.
Baca juga: Guru harus miliki kompetensi pembelajaran campuran
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021