"Karena ada pandemi yang berdampak kepada semua, orang sekarang orang tidak terlalu peduli dengan hal-hal yang sifatnya simbolis. Orang-orang lebih berpikir hal-hal yang terkait dengan kesehatan dan ekonomi," kata Rissalwan ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta pada Jumat.
Menurutnya, Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober memiliki rentang sejarah panjang dan perlu diperdalam di tingkat masyarakat. Untuk itu, peran BPIP sangatlah penting untuk terus melakukan sosialisasi.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, ujarnya, merupakan sebuah momen sejarah Indonesia yang seharusnya menjadi pengingat akan ideologi Pancasila yang penting untuk terus dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Survei SMRC: Mayoritas warga percaya Pancasila tidak perlu diubah
Baca juga: Mendes PDTT: Mengamalkan Pancasila jadi keharusan seluruh masyarakat
BPIP didorong untuk terus memperluas semua jalur untuk pembinaan ideologi pancasila kepada masyarakat seperti menggunakan media sosial. Selain itu dia berpendapat BPIP perlu terus bergerak tidak hanya di tingkat nasional tapi juga di akar rumput yang langsung bersinggungan dengan masyarakat.
"BPIP mungkin jangan hanya di tingkat nasional, harusnya di tiap provinsi diturunkan," jelasnya.
Hal itu karena setiap daerah dengan keragaman masyarakat memiliki pendekatan yang berbeda untuk melakukan pembinaan ideologi Pancasila.
Sebelumnya, Direktur Standarisasi Materi dan Metode Aparatur Negara BPIP Aris Heru Utomo menyebut bahwa Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan warga Indonesia agar selalu waspada terhadap ideologi lain.
"Peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober dimaksudkan untuk mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap gerakan-gerakan untuk mengganti Pancasila dengan ideologi lain" kata Aris dalam pernyataan kepada ANTARA pada Jumat.
Baca juga: Khofifah: Kesaktian Pancasila modal bangkit dari pandemi COVID-19
Baca juga: Pendidik: Generasi lama miliki peran penting sebarkan nilai Pancasila
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021