Ketua Balai Bahasa Indonesia (BBI) Canberra Heath McMichael mengungkapkan sejumlah tantangan dalam mempromosikan Bahasa dan Budaya Indonesia di tengah pandemi saat bertemu secara virtual dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra Mukhamad Najib.
“Kami sangat senang dengan kehadiran pak Najib selaku Atdikbud yang baru, selamat datang di Canberra, semoga kita bisa menjalin kerja sama yang lebih erat lagi kedepannya”, ujar Heath dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Heath mengungkapkan saat ini pelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah di Canberra memang menurun peminatnya dan ini menjadi tantangan bersama bagi BBI dan Atdikbud yang baru.
Ia menuturkan sebenarnya sudah memiliki beberapa rencana untuk mempromosikan BBI dan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Canberra, seperti adanya rencana pemutaran film Indonesia di Australian National University (ANU) Theater pada 26 September yang lalu.
Namun karena adanya lockdown di Canberra maka semua agenda harus ditunda. Sesuai rencana pemerintah Canberra, lockdown akan dicabut pada 15 oktober 2021.
Namun bukan berarti setelah itu tidak ada lagi pembatasan. Pemerintah Canberra akan melakukan pelonggaran secara bertahap, seperti dibolehkannya taman dibuka untuk pertemuan sampai batas maksimum 25 orang, dibolehkannya café dan restoran menerima konsumen makan ditempat dengan pembatasan jumlah orang yang boleh masuk, dan lain-lain.
Untuk film Indonesia sendiri, BBI berencana akan memutarnya setelah tahun baru jika Canberra sudah benar-benar bebas.
Menurut Heath, meski November kemungkinan sudah ada banyak pelonggaran, namun akan sulit mengumpulkan orang dalam jumlah besar di bioskop.
“Jika pemutaran film dipaksakan pada Desember dikhawatirkan pesertanya tidak maksimal karena sudah masuk masa musim liburan dimana masyarakat Canberra biasanya akan keluar kota jika tidak ada lockdown,” katanya.
Meskipun pemutaran film Indonesia tertunda, menurut Heath pihaknya tetap berkomitmen untuk terus berusaha mencari cara agar bisa mempromosikan budaya dan bahasa Indonesia lebih menarik lagi di Canberra.
Menanggapi hal tersebut, Atdikbud KBRI Canberra Mukhamad Najib menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada para pengelola BBI yang telah ikut mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di Australia, khususnya di Canberra.
Keberadaan BBI, menurut dia, sangat membantu pencapaian misi Atdikbud dalam mempromosikan budaya dan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Australia.
“Dengan semakin banyak masyarakat Australia yang paham budaya dan bahasa Indonesia, diharapkan akan mudah terjadi kesalingpahaman di antara masyarakat kedua negara, sehingga hubungan antarnegara juga akan semakin baik karena hubungan antar masyarakatnya semakin baik”, katanya.
Pada akhir acara, Najib menyampaikan bahwa kantor Atdikbud di Canberra sangat mendukung segala upaya yang dilakukan untuk mempromosikan budaya dan bahasa Indonesia, baik yang dilakukan oleh mahasiswa maupun masyarakat.
“Tentu saya sangat berharap banyak pada peran-peran BBI, saya mendukung penuh segala rencana positif untuk mempromosikan budaya dan bahasa Indonesia di Australia, oleh karena itu ke depan kita bisa merencanakan agenda bersama agar bahasa dan budaya Indonesia semakin dikenal dan dipahami oleh masyarakat Australia”, ujarnya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2021