• Beranda
  • Berita
  • Gempa kedalaman 22 km guncang Bima akibat sesar naik busur belakang

Gempa kedalaman 22 km guncang Bima akibat sesar naik busur belakang

1 Oktober 2021 19:49 WIB
Gempa kedalaman 22 km guncang Bima akibat sesar naik busur belakang
Ilustrasi - Titik gempa di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat (1/10/2021). ANTARA/HO-BMKG.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bermagnitudo 4,8 (sebelumnya M 5,0) kedalaman 22 km terjadi di  Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat pada Jumat pukul 18.15 WIB akibat sesar naik busur belakang.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,19° LS ; 118,09° BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 56 km arah Barat Laut Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. 

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang ( back-arc thrust )," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: BMKG: Cilacap diguncang gempa dua kali pada Jumat pagi

Bambang mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).

Berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Bima dan Sumbawa III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu) dan Lombok Timur II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar dia.

Baca juga: Gempa bermagnitudo 3,2 terjadi di Lombok Utara

Hingga pukul 18.50 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan dua kejadian gempa bumi susulan ( aftershock ) pada M 2,3 pukul 18.34 WIB dan M 2,0  pada pukul 18.45 WIB.

Bambang merekomendasikan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Baca juga: Gunung Merapi mengalami 129 kali gempa guguran

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujar dia.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

Baca juga: Pemkot Padang peringati 12 tahun gempa 30 September 2009

Baca juga: BPBD Kudus ingatkan masyarakat waspadai gempa dari Sesar Kendeng




 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021