Festival tersebut menghadirkan panggung hiburan dengan dimeriahkan oleh penampilan musik hingga drama musikal bercerita tentang semangat pesta olahraga di Tanah Papua.
Acara tersebut digelar dengan menerapkan protokol kesehatan berdasarkan pada standarisasi yang diatur oleh pemerintah melalui proses screening, environment dan crowd control.
Semua pengunjung diwajibkan menggunakan masker. Penyelenggara telah menyediakan area cuci tangan dan hand sanitizer di setiap sudut area yang mudah dijangkau. Pengunjung diminta untuk mencuci tangan, dilanjutkan dengan pengecekan suhu tubuh untuk memasuki area festival.
Baca juga: Api PON Papua lintasi Danau Sentani dan Kampung Adat Jayapura
Sebelum itu, pengunjung juga diminta menunjukkan bukti vaksin, jika belum melakukan vaksin, maka pengunjung harus melakukan tes antigen yang telah disediakan di depan pintu masuk area festival.
"Sekarang pandemi mulai melandai, aktivitas mulai dilonggarkan boleh menyaksikan PON dengan seksama, hanya kita minta satu, wajib vaksin. Kedua, tetap jaga prokes, yang tidak vaksin boleh antigen negatif boleh masuk kita waspada, masuk dengan sehat, pulang dengan sehat," ujar Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru, saat membuka acara festival kirab api PON Papua.
Penyelenggara telah membuat jalur antrean sesuai dengan jarak aman, serta membuat jalur khusus bagi akses darurat, tamu VIP, pengisi acara dan vendoor. Jumlah pengunjung juga dibatasi maksimal 50 persen dari total kapasitas arena.
Festival kirab api PON Papua tersebut juga menghadirkan 15 UMKM makanan dan 15 UMKM kerajinan tangan. Dalam sambutannya, wakil Walikota Rustan juga mengajak pengunjung untuk membeli produk-produk lokal Indonesia.
Sejumlah pernak-pernik kerajinan tangan, mulai dari tas tradisional noken hingga gelang kayu ditawarkan. Salah seorang pengunjung, Permata (18) mengaku sangat bersemangat dengan adanya festival tersebut.
Meski digelar di tengah pandemi, dia tidak khawatir untuk hadir sebab penyelenggara telah menegakkan protokol kesehatan. Hal senada juga disampaikan Moratia dan Irene, yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Keduanya mengatakan sudah lama sekali tidak ada acara hiburan yang digelar di kota Jayapura.
Festival kirab api PON Papua menurut Tan PortNumbay 2021 atau Putra Pariwisata Kota Jayapura 2021, Lovery Berhitu, menjadi ajang bagi putra putri pariwisata untuk mempromosikan destinasi pariwisata kota Jayapura yang masih belum banyak terekspos.
Baca juga: Tiga atlet legendaris antar api PON Papua ke kota Jayapura
Baca juga: Api PON Papua lintasi Danau Sentani dan Kampung Adat Jayapura
"Melalui gelaran ini kita bisa mempromosikan destinasi pariwisata. Karena kalau orang dengar Papua pasti taunya hanya Raja Empat, tetapi sebenarnya banyak destinasi wisata yang belum terekspos," ujar Lovery.
Sementara itu, bagi Monj PortNumbay 2021 atau Putri Pariwisata Kota Jayapura, Fransina Fanesya Hanasbey, penyelenggaraan festival krab api, khusunya PON di Papua menjadi bukti bahwa kedamaian ada negeri ufuk timur matahari itu jauh itu.
"Kedatangan tamu di sini diharapkan banyak pengunjung setiap orang yang datang ke PON ini memiliki kesan yang terbaik, tidak ada kekacauan konflik tapi adanya kedamaian," kata Fransina.
Wakil Walikota Rustan juga meminta masyarakat kota Jayapura yang menjadi tuan rumah cluster terbesar di PON Papua untuk "Sambut tamu dengan penuh kegembiraan. Datang dengan gembira, pulang dengan gembira."
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021