Balai Bahasa Provinsi Aceh mengumpulkan kosakata di bidang kemaritiman dalam Bahasa Aceh dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara di daerah pesisir.
“Kami mengumpulkan kosakata bidang kemaritiman dengan terjun langsung ke daerah pesisir untuk mengamati dan bertanya pada narasumber mengenai istilah dalam pekerjaan mereka,” kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh Karyono sebagaimana dikutip dalam siaran pers balai bahasa yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dalam pengumpulan kosakata di bidang kemaritiman, ia menjelaskan, wawancara antara lain dilakukan dengan pawang laut, nelayan, dan tokoh-tokoh yang memahami dunia perkapalan.
Setelah kosakata dikumpulkan, ia melanjutkan, lokakarya diselenggarakan untuk memvalidasi kosakata yang telah diinventarisasi melalui pengambilan data di lapangan maupun studi pustaka.
Menurut dia, lokakarya dihadiri oleh peserta kegiatan Inventarisasi Kosakata Bahasa Aceh Bidang Kemaritiman yang berasal dari tiga daerah pesisir di Provinsi Aceh, yaitu Aceh Timur, Aceh Barat, dan Lhokseumawe. Lokakarya juga dihadiri oleh akademisi dan praktisi di bidang kebahasaan dan kebudayaan.
Selain mengumpulkan kosakata di bidang kemaritiman, Balai Bahasa Provinsi Aceh melakukan revitalisasi sastra Nazam Aceh.
Nazam adalah syair yang digunakan sebagai sarana pembelajaran agama. Nazam disampaikan lewat lagu, yang dinilai lebih mudah terpaut di hati pendengar.
“Nazam adalah warisan budaya Aceh yang wajib dijaga dan dilestarikan. Oleh karena itu, tim Balai Bahasa Provinsi Aceh melakukan revitalisasi sebagai langkah membangkitkan kembali semangat pelestarian di masyarakat Aceh,” demikian Karyono.
Baca juga:
Kantor Bahasa Provinsi Banten luncurkan aplikasi Kamus Bahasa Baduy
Badan Bahasa lakukan penyempurnaan ejaan Bahasa Indonesia
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021