Anderson menampilkan koleksi dengan komposisi yang tidak lazim, yang dapat membuat penonton mengernyitkan dahi. Namun bagi para pecinta seni kontemporer, apa yang dilakukan oleh Anderson adalah sebuah konsep fesyen yang penuh dengan karya seni.
Pagelaran busana itu digelar di equestrian La Garde Républicaine, sebuah gedung untuk berkuda bersejarah yang terletak di tengah kota Paris, Prancis, sebagai bagian dari rangkaian acara Paris Fashion Week Spring Summer 2022 pada Jumat (1/10) waktu setempat.
Baca juga: Ralph Lauren luncurkan koleksi busana yang lebih santai
Gedung besar itu tampak polos, tidak dihiasi dengan ornamen apa pun, hanya dilengkapi dengan kursi yang warnanya senada dengan lantai. Tujuan Anderson adalah supaya koleksi rancangannya menjadi satu-satunya fokus dalam gedung itu, tanpa ada hal lain yang dapat mencuri perhatian penonton.
Para model menaiki tangga dari sebuah lubang di lantai sebuah set kayu pinus, beberapa dengan rambut berwarna-warni yang menutupi mata mereka. Tiga model pertama tampil mengenakan tube dress hitam yang dilengkapi dengan struktur logam yang dipasang di bagian dalam pakaian. Masing-masing logam membentuk geometris tiga dimensi yang berbeda di bagian perut, bahu dan pinggul.
Bila tiga koleksi pertama ini sudah mampu membuat dahi mengernyit, maka koleksi selanjutnya akan berhasil membuat penontonnya menganga terkejut.
"Dengan cara yang aneh, aku ingin membuat koleksiku membuat orang histeris. Tentu ada ketegangan saat orang melihat koleksi ini, karena ini akan menjadi momen yang aneh," kata Anderson.
Anderson tidak segan-segan memasang kawat di sudut di bawah tube dress dari bahan rajutan. Ada pula sejumlah koleksi tube dress tie-dye semata kaki yang dipadu dengan pelat logam, yang mengingatkan pada jam leleh Salvador Dalí. Anderson juga memanjakan mata para pecinta fesyen dengan aneka sepatu bertumit dengan aksentuasi unik.
Baca juga: Rumah mode Barli Asmara hadirkan koleksi "Nocturnal Hours"
Pertunjukan mode yang serupa dengan pertunjukan seni ini memperlihatkan aneka variasi desain yang di luar kebiasaan. Ada jas hujan dengan cangkang kura-kura dari kuningan yang dipalu di bagian belakang. Ada model yang mengenakan busana layaknya Tinkerbell dari cerita Peterpan namun dengan tonjolan bahu seperti sayap. Namun, Anderson juga menampilkan gaun anggun bergaya neo-Yunani.
Ada oversized jaket warna hijau zaitun yang disulap menjadi gaun pendek, namun menjadi lebih tidak biasa karena dilengkapi dengan pelat kuningan di bagian dada hingga perut.
Pagelaran busana Anderson ini mencapai klimaks ketika model menampilkan busana yang dilengkapi dengan pelat payudara transparan yang menempel pada gaun mini.
Anderson juga menjadikan bahan kain biasa seperti chiffon, menjadi bagian dari busana yang tidak biasa. Baju tanpa lengan berwarna putih dipadu dengan celana kembung dari bahan chiffon. Sebuah konsep untuk mengganti celana tracksuit dengan bahan lain.
Aderson menyebut ini sebagai "membuat hal normal menjadi luar biasa".
"Kita baru saja mengalami pandemi, dan kini kita harus keluar dengan ide yang berbeda. Aku rasa ini merupakan waktu untuk bereksperimen, momentumnya sangat tepat. Bila Anda ingin mengulang waktu-waktu yang hilang akibat pandemi, Anda harus mengisi momentum itu dengan melahirkan estetika gaya baru," ujar Anderson dalam keterangan resminya dikutip dari laman WWD.
Baca juga: Converse luncurkan koleksi busana "unisex"
Menurut pengakuannya sendiri, koleksi rancangannya kali ini tergolong neurotik dan psikedelik, dengan sentuhan surealisme. Dia menyebut koleksi rancangannya kali ini sebagai koleksi yang sensasional.
Sejumlah kritikus mode bahkan menyebut karya Anderson untuk Loewe kali ini mampu memperkuat reputasi Anderson sebagai salah satu inovator mode sejati dan pemain sandiwara yang berani. Cara Anderson menampilkan fesyen sejajar dengan dunia seni, membuat rumah mode asal Spanyol ini diasosiasikan dengan keterampilan seni dengan dimensi yang baru.
Sepatu tak lazim
Beberapa kritikus mode menyebut koleksi Loewe kali ini adalah salah satu koleksi yang abstrak namun seksi. Banyak hal yang tidak lazim digunakan oleh Anderson sebagai bagian dari koleksi busana Loewe, namun menjadi hal yang sangat keren ketika digunakan para model.
Aksesori yang menarik perhatian termasuk sepatu kets tembus pandang yang terlihat seperti terbuat dari lilin lebah atau beeswax, sepatu bot yang terbuat dari bahan kain teddy bear yang cerah, dan sandal bertumit yang menggunakan aneka benda "siap pakai".
Baca juga: Koleksi busana gipsi versi Vivienne Westwood
Sebut saja ada tumit sandal berbentuk seperti lilin ulang tahun, mawar bertangkai pendek, botol cat kuku, atau telur pecah dengan kuning telur yang tumpah hingga sabun batangan. Aneh namun menarik.
Dalam sebuah wawancara dengan sebuah majalah fesyen dan budaya, Anderson mengungkapkan bahwa dia mendapat banyak inspirasi untuk koleksinya kali ini dari lukisan karya Pontormo.
"Bagiku ini adalah pagelaran busana yang sesungguhnya. Aku sudah bekerja untuk Loewe selama hampir delapan tahun, dan aku merasa saat ini merupakan waktu untuk aku mencoba ranah baru dimana aku bisa menjadikan suatu karya bisa di reinterpretasikan," ujar Anderson.
Baca juga: Koleksi busana yang mencuri perhatian karya Tom Ford
Baca juga: NY Fashion Week dibuka dengan koleksi Badgley Mischka & Tadashi Shoji
Baca juga: Koleksi busana hasil racikan kolaborasi kopi dan fesyen
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021