• Beranda
  • Berita
  • Polisi selidiki kejadian keracunan massal di Takalar Sulsel

Polisi selidiki kejadian keracunan massal di Takalar Sulsel

2 Oktober 2021 21:24 WIB
Polisi selidiki kejadian keracunan massal di Takalar Sulsel
Aparat kepolisian mengambil sampel makanan diduga menjadi penyebab keracunan massal, di Dusun Pangkajene, Desa Pakkaba, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO-Dokumentasi Polres Takalar

Masih proses lidik. Kasat Reskrim masih kumpulkan data-data dan lainnya.

Aparat kepolisian langsung melakukan penyelidikan atas kejadian keracunan secara massal dialami warga usai mengikuti takziah di rumah duka, Dusun Pangkajene, Desa Pakabba, Kecamatan Gelesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Masih proses lidik. Kasat Reskrim masih kumpulkan data-data dan lainnya. Saat ini fokus dulu penyelamatan warga," ujar Kapolres Takalar AKBP Beny Murjayanto saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya, Sabtu.

Sejauh ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap korban yang menyantap makanan nasi dos, usai mengikuti takziah di rumah duka almarhum Syahrul pada Rabu (29/9) malam, termasuk mengambil sampel makanan tersebut yang dipesan melalui katering untuk diteliti lebih lanjut.

"Sementara masih didata. Ada sekitar 55 orang warga sudah dibawa ke puskesmas dan rumah sakit untuk dirawat. Dan ada satu orang meninggal dunia di rumah sakit di Makassar," ujarnya singkat.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan melalui keterangan persnya membenarkan ada kejadian keracunan massal di Takalar. Seorang warga korban keracunan dinyatakan meninggal dunia.

"Satu korban keracunan tersebut dinyatakan meninggal dunia oleh pihak keluarga hari ini, sekitar pukul 09.20 WITA yaitu HR (8). Korban dirawat di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar, merupakan warga Desa Bontolanra, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar," katanya lagi.

Saat ini, korban keracunan sudah dievakuasi ke puskesmas dan rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. Namun sebagian warga memilih dirawat di rumah masing-masing, karena takut akan tertular COVID-19 bila dibawa ke rumah sakit.

Data diperoleh, jumlah korban keracunan telah mencapai 102 orang, dan satu orang anak berusia 8 tahun bernama Haeril dinyatakan meninggal dunia saat berada di RSUD Labuang Baji.

Baca juga: Seratusan warga Pakabba Sulsel keracunan makanan, satu meninggal
Suasana di rumah warga usaI mengalami keracunan massal, di Dusun Pangkajene, Desa Pakkaba, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
ANTARA/HO-Dokumentasi Polres Takalar.


Kepala Dinas Kesehatan Takalar dr Rahmawati juga membenarkan kejadian keracunan itu setelah warga menyantap makanan usai mengikuti takziah di rumah duka. Ia pun membenarkan ada korban anak meninggal dunia di RSUD Labuang Baji bernama Haeril berusia 8 tahun, karena kehabisan cairan tubuh atau dehidrasi.

Tim Dinkes langsung bergerak menjemput warga desa yang terindikasi gejala, demam dan diare akut, bahkan ada warga dipaksa ke rumah sakit agar korban tidak bertambah.

Atas kejadian itu, Dinkes Takalar langsung menyediakan penampungan khusus pada dua rumah sakit daerah, yakni RSUD Haji Padjonga Daeng Ngalle dan Rumah Sakit KIA Zainab Takalar, selebihnya dirujuk ke rumah sakit di Kota Makassar.

Sebelumnya, pihak keluarga almarhum Syahrul menggelar takziah pada Rabu malam, 29 September 2021 dan menyiapkan 250 nasi dos. Usai takziah kemudian membagikan nasi dos tersebut kepada warga. Ada yang langsung menyantap dan sebagian warga membawa pulang makanan itu.

Pada Kamis (30/9) hingga Jumat (1/10) banyak warga mengalami diare akut hingga demam, dan sebagian warga memeriksakan diri ke puskesmas setempat, Aeng Towa. Lalu pada Sabtu (2/9) salah seorang anak bernama Haeril ikut mengonsumsi makanan itu dilarikan ke RSUD Labuang Baji, namun akhirnya tidak tertolong.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021