Kantor Berita Palestina (WAFA) melaporkan bahwa Abbas menyampaikan pernyataan itu saat pertemuan dengan perwakilan Bethlehem dan Hebron di kantornya di Kota Ramallah, Tepi Barat.
Menurut laporan WAFA, di hadapan para diplomat Abbas menegaskan bahwa penolakan Israel terhadap solusi dua negara akan "memaksa kami mengambil opsi lain."
"Kami akan meminta implementasi resolusi Dewan Keamanan PBB yang disahkan pada 1947, atau pergi ke satu negara demokratik di tanah bersejarah Palestina, tempat hak-hak sipil dan politik penuh Palestina diperoleh," lanjut Abbas.
Abbas menyeru masyarakat internasional agar membantu rakyat Palestina mendapatkan hak-hak mereka yang sah dan menekan Israel agar menghentikan kebijakan mereka terhadap rakyat Palestina.
Pembicaraan langsung antara Israel dan Palestina yang dimediasi oleh Amerika Serikat selama sembilan bulan kandas pada 2014 lantaran adanya perbedaan pendapat mengenai permukiman Israel dan pengakuan pendirian negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967.
Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang keduanya diklaim oleh Palestina, dalam perang Timur Tengah 1967.
Sejak saat itu Israel mengendalikan kedua wilayah tersebut.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Presiden Palestina tuduh Israel hancurkan solusi dua negara
Baca juga: Israel sebut misi Palestina AS di Yerusalem "ide buruk"
RI desak Majelis Umum PBB mendorong peran internasional di Palestina
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021