Pertandingan final yang berlangsung di GOR Sekolah Tinggi Teologi Gereja Injili Di Indonesia (STT GIDI), Papua, Minggu, tersebut berlangsung sengit sejak lonceng tanda babak pertama dimulai.
Petarung tuan rumah Papua Lambert Yareisetaouw yang mendapat dukungan besar dari penonton tampil penuh percaya diri meladeni Khairul Umam (Aceh). Di ronde pertama, kedua petarung saling bergantian melancarkan serangan.
Memasuki ronde kedua, tensi permainan semakin tinggi. Baik Lambert maupun Khairul Umam tampak kian agresif menyerang satu sama lain hingga pada suatu momen wasit terpaksa memisahkan keduanya.
Namun nahas, wasit perempuan yang mencoba melerai kedua petarung tersebut justru tanpa sengaja terkena pukulan dari Khairul Umam, tetapi tidak sampai cedera.
Masih di ronde kedua, tensi pertarungan makin meningkat dan kedua atlet tidak mau kalah saling melancarkan hook, strike, push kick, jab, dan tendangan.
Pada pertengahan ronde kedua, Khairul Umam tampak mulai goyang. Kondisi itu dimanfaatkan Lambert dengan terus menyerangnya. Sorakan penonton menambah semangat putra Papua tersebut untuk mengalahkan Khairul.
Memasuki ronde ketiga, laga tetap berjalan sengit. Khairul Umam yang memiliki tungkai panjang memanfaatkannya dengan baik. Beberapa kali push kick-nya sempat masuk.
Tidak hanya itu, serangan jab atlet Aceh itu juga beberapa kali mengenai kepala Lambert.
Lambert yang memiliki postur badan tegap dan pukulan kuat juga menyerang dengan sengit. Serangan dari Lambert membuat Khairul beberapa kali terpojok ke sudut ring.
Saat pengumuman pemenang, wasit menetapkan atlet tuan rumah sebagai pemenang dan berhak meraih medali emas.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021