Kontingen cabang olahraga gulat Sumatera Barat mendapat sambutan meriah dengan "tambua" oleh Ikatan Keluarga Minang (IKM) Merauke saat mendarat di Bandara Internasional Mopah Merauke pada Senin.
"Ini sambutan yang luar biasa sekali. Kami telah berjalan jauh dari Padang hampir 24 jam, namun semua itu terasa hilang karena sambutan IKM Merauke. Kami rasa pulang kampung," kata manajer tim gulat Sumatera Barat Andree Algamar di Merauke, Senin.
Menurut dia, kontingen gulat terdiri dari delapan atlet yang akan berlaga di delapan kelas yang dipertandingkan di Merauke.
"Kita berterima kasih atas sambutan yang meriah, dan tentu ini memberikan semangat bagi atlet saat berlaga nantinya," ujar Andree.
Sesampainya di Bandara Mopah Merauke, rombongan disambut tari Papua, dan pimpinan rombongan diberikan ikat kepala khas Merauke. Setibanya di pintu keluar, rombongan seketika langsung mendengar hentakan alat musik "tambua" yang nyaring dan membuat suasana menjadi meriah.
Baca juga: Sumbar optimistis raih dua medali emas gulat pada PON Papua
Pimpinan rombongan, yakni CDM Sumatera Barat di Merauke Syafrizal Bakhtiar dikalungi bunga selamat datang oleh Ikatan Keluarga Minang (IKM) Merauke, dan mereka saling bersalaman sembari memberikan senyuman terbaik.
Tak berhenti sampai disitu, rombongan juga digiring ke Rumah Gadang IKM Merauke yang berada di pusat kota berjuluk Kota Rusa tersebut.
Alunan tambua kembali terdengar menyambut kedatangan rombongan gulat saat menuju satu-satunya Rumah Gadang yang ada di tanah Papua itu.
Rombongan langsung diajak menikmati kuliner Minangkabau yang telah disajikan ibu-ibu perantau, khusus untuk tamu yang datang dari Sumatera Barat, mulai dari rendang, ikan bakar, gulai jengkol, ikan asam padeh, ikan gulai dan masih banyak lagi. Semuanya sudah terhidang dan siap dinikmati.
CDM Sumatera Barat Syafrizal Bakhtiar mengatakan penyambutan itu merupakan hal yang membahagiakan karena meski jauh dari Sumbar, masih ada yang menyambut mereka dengan baik.
"Ini tentu melecut semangat anak-anak untuk mengeluarkan kemampuan terbaik mereka," tutur Syafrizal.
Baca juga: KONI Sumbar akan data atlet berprestasi untuk pikirkan kesejahteraan
Sementara itu, pelatih gulat Sumbar Arnaldi mengaku terharu dengan sambutan yang diberikan IKM Merauke, dan mereka tak pernah menyangka ada penyambutan yang semarak.
"Kami berterima kasih atas sambutannya, dan kami merasa tidak jauh dari rumah karena ada keluarga kami di sini," ungkap Arnaldi.
Pada kesempatan yang sama, pengurus IKM Merauke Nirwanto mengucapkan selamat datang kepada rombongan yang sudah tiba dengan selamat dan sehat di Merauke.
"Alhamdulillah, atlet terlihat sehat dan bugar sampai di sini. PON adalah perekat anak nusantara yang diselenggarakan di Papua," pungkas Nirwanto.
Ia mengatakan IKM Merauke telah berdiri sejak 1973, dan terdiri dari pedagang dan pegawai negeri di Merauke. Saat ini, warga perantau Minang yang ada di Merauke sudah mencapai 200 kepala keluarga yang tersebar di kota tersebut.
"Kita akan memberikan dukungan maksimal kepada atlet yang berlaga di PON Papua klaster Merauke ini," tegas Nirwanto.
Baca juga: Sumbar berpotensi raih medali di kelas catur kilat
Baca juga: Delva Riski pertahankan emas taekwondo putri untuk Sumbar
Baca juga: Sumatera Barat tambah tiga keping medali di PON Papua XX 2021
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021