Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan diplomasi merupakan cara terbaik untuk mengendalikan program nuklir Iran.AS percaya diplomasi adalah jalan terbaik untuk mencapai tujuan itu.
Namun, ia menegaskan AS dapat beralih ke opsi lain jika negosiasi dengan Iran gagal.
Jake Sullivan menjamu penasihat keamanan nasional Israel Eyal Hulata untuk berbicara mengenai data intelijen dan penilaian mengenai program nuklir Iran.
Di bawah kesepakatan 2015, Iran menghentikan program pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
Kemudian, Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump keluar dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018.
Baca juga: IAEA: Iran halangi pembicaraan ihwal kesepakatan nuklir yang timpang
Pemerintah Israel menentang upaya AS untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran.
Iran, musuh bebuyutan regional Israel, secara konsisten membantah sedang mengembangkan bom nuklir.
Dalam pertemuan dengan Hulata, Sullivan menekankan komitmen Presiden Biden terhadap keamanan Israel dan memastikan bahwa Iran tidak akan mendapatkan senjata nuklir.
"AS percaya diplomasi adalah jalan terbaik untuk mencapai tujuan itu. Presiden Biden menjelaskan bahwa jika diplomasi gagal, Amerika Serikat siap untuk beralih ke opsi lain," tambahnya.
Baca juga: Iran salahkan AS karena jeda dalam pembicaraan nuklir
Negara-negara Barat berusaha selama berminggu-minggu untuk membuat Teheran berkomitmen melanjutkan negosiasi tidak langsung dengan Amerika Serikat di Wina.
Pembicaraan telah ditunda sejak Juni, setelah ulama Ebrahim Raisi terpilih sebagai Presiden Iran.
Iran juga belum memberikan pernyataan mengenai kelanjutan negosiasi dengan AS.
Para pejabat AS menolak untuk merinci tindakan apa yang sedang dipertimbangkan jika diplomasi dengan Iran gagal.
Pejabat senior AS hanya mengatakan bahwa "kami akan siap untuk mengambil tindakan yang diperlukan."
Sumber : Reuters
Baca juga: Negara besar akan temui Iran di PBB, hidupkan lagi pakta nuklir
Baca juga: IAEA: Kesepakatan dengan Iran buka peluang pembicaraan baru nuklir
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021