• Beranda
  • Berita
  • IHSG diprediksi menguat hari ini, ditopang kenaikan harga komoditas

IHSG diprediksi menguat hari ini, ditopang kenaikan harga komoditas

6 Oktober 2021 09:41 WIB
IHSG diprediksi menguat hari ini, ditopang kenaikan harga komoditas
Ilustrasi - Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto.

Secara sentimen pergerakan indeks hari ini diproyeksikan menguat, meskipun investor masih terus memantau ketahanan pemulihan ekonomi dan kenaikan komoditas energi berpotensi menopang pergerakan IHSG hari ini

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diprediksi menguat, ditopang kenaikan harga komoditas.

IHSG dibuka menguat 25,6 poin atau 0,41 persen ke posisi 6.313,65. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 6,21 poin atau 0,69 persen ke posisi 908,39.

"Secara sentimen pergerakan indeks hari ini diproyeksikan menguat, meskipun investor masih terus memantau ketahanan pemulihan ekonomi dan kenaikan komoditas energi berpotensi menopang pergerakan IHSG hari ini," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Mayoritas saham AS rebound pada Selasa (5/10) karena saham teknologi menutup beberapa kerugian dari hari sebelumnya.

Saham teknologi Facebook (FB) pulih dan naik 2,1 persen pada hari terbaiknya dalam lima minggu. Saham telah turun hampir 5 persen pada awal pekan karena penghentian platform selama berjam-jam menambah serangkaian liputan negatif yang meningkatkan pengawasan lebih lanjut terhadap raksasa media sosial itu.

Baca juga: Wall Street berakhir naik tajam, Indeks Dow Jones melonjak 311,75 poin

Sementara itu imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun melonjak menjadi 1,53 persen . Selanjutnya investor akan menanti perubahan tenaga kerja non pertanian AS bulan September.

Meski demikian pedagang masih terus mempertimbangkan ketahanan pemulihan ekonomi terhadap inflasi yang meningkat yang dipicu oleh melonjaknya biaya energi.

Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS 10 tahun kini menuju 1,55 persen dan imbal hasil 30 tahun mencapai tertinggi sejak Juni.

Aktivitas sektor jasa AS yang lebih cepat dari perkiraan dan risiko inflasi dari melonjaknya biaya minyak mentah dan gas alam, menambah kasus untuk pengurangan pembelian obligasi oleh Federal Reserve (Fed).

Baca juga: Dolar AS menguat di perdagangan Asia, investor fokus data pekerjaan AS

Pedagang sedang menunggu data pasar tenaga kerja AS akhir pekan ini untuk petunjuk lebih lanjut tentang prospek tapering.

Dari komoditas, harga minyak WTI memperpanjang reli dari tertinggi tujuh tahun. Sementara harga batu bara naik sangat signifikan. Harga batu bara di pasar ICE Newcastle naik 12,29 persen menjadi 269,5 dolar AS per ton.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 294,46 poin atau 1,06 persen ke 27.527,66, Indeks Hang Seng turun 238,99 atau 0,99 persen ke 23.865,16, dan Indeks Straits Times meningkat 6,86 poin atau 0,22 persen ke 3.074,98.

Baca juga: Minyak WTI naik 5 hari beruntun ke tertinggi di perdagangan Asia




 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021