"Selama Facebook beroperasi diam-diam, menyembunyikan riset mereka dari pengawasan publik, adalah tidak bertanggung jawab," kata Haugen, yang kini menjadi pelapor atau whistleblower soal Facebook, dikutip dari Reuters, Rabu.
Haugen mengatakan para pimpinan Facebook tahu cara membuat media sosial tersebut, juga Instagram lebih aman, namun, tidak mau melakukannya.
"Tapi, mereka tidak membuat perubahan karena mereka memilih keuntungan astronomis dibandingkan orang-orang. Perlu ada aksi dari kongres," kata Haugen.
Facebook sedang disoroti legislator karena dianggap lebih mementingkan keuntungan dibandingkan keselamatan penggunanya.
Baca juga: Eks karyawan di AS sebut Facebook pilih keuntungan daripada keamanan
Senator dari Partai Republik, Dan Sullivan, khawatir aktivitas di Facebook dan anak perusahaannya bisa berdampak pada kesehatan mental anak-anak.
Sementara Senator Richard Blumenthal dari Partai Demokrat, yang menjadi panelis dalam sidang tersebut mengilustrasikan Facebook sebagai candu.
Dia meminta CEO Facebook, Mark Zuckerberg, hadir di hadapan komite, Komisi Keamanan dan Perdagangan, serta Komisi Perdagangan Federal.
"Anak-anak kita menjadi korban. Remaja sekarang merasa ragu dan tidak aman saat melihat ke cermin. Mark Zuckerberg seharusnya juga melihat dirinya dalam cermin," kata Blumenthal.
Dia juga berencana bertanya pada Zuckerberg mengapa menolak rekomendasi membuat produk yang lebih aman untuk pengguna.
Zuckerber melalui tulisan yang diunggah di Facebook menyatakan tuduhan-tuduhan itu bertentangan dengan tujuan Facebook.
"Argumen bahwa kami dengan sengaja mendorong konten yang membuat orang marah demi keuntungan adalah sangat tidak logis," kata ZUckerberg.
Facebook menghasilkan uang dari iklan, menurut Zuckerberg, pengiklan tidak mau iklan mereka berdekatan dengan konten yang berbahaya.
"Dan saya tidak tahu ada perusahaan teknologi yang sengaja membuat produk yang membuat orang marah atau tertekan," kata Zuckerberg.
Dia juga mengatakan Facebook tidak akan berhenti mengadakan penelitian sosial. Menurut dia, Kongres perlu memperbarui aturan agar jelas usia remaja yang diizinkan mengakses internet, bagaimana cara verifikasi usia mereka dan cara untuk memberikan privasi pada remaja sambil tetap berada dalam pengawasan orang tua.
Baca juga: Penyebab gangguan global WhatsApp dan Facebook ditemukan
Baca juga: Gangguan Whatsapp, Facebook dan Instagram karena masalah jaringan
Baca juga: "Down" hingga 6 jam, ini penjelasan Facebook, Instagram dan WhatsApp
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021