• Beranda
  • Berita
  • Ketum PBNU apresiasi Presiden karena vaksinasi COVID-19 sukses

Ketum PBNU apresiasi Presiden karena vaksinasi COVID-19 sukses

6 Oktober 2021 13:14 WIB
Ketum PBNU apresiasi Presiden karena vaksinasi COVID-19 sukses
Ketum PBNU Said Aqil Sirodj. ANTARA/Asep Firmansyah/Youtube-NU TV.

Kita memberikan apresiasi, bergembira, kepada Presiden terutama vaksinasi sukses, Indonesia negara kelima yang sukses dalam vaksinasi dan mampu mengendalikan penularan COVID-19

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengapresiasi Presiden RI Joko Widodo karena vaksinasi COVID-19 di Indonesia yang dinilainya berjalan sukses.

Usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, Said mengatakan Indonesia bahkan menjadi negara kelima di dunia yang sukses menyelenggarakan vaksinasi untuk mencegah infeksi Virus Corona. Vaksinasi, ujarnya, juga menjadi faktor penyebab terkendalinya tren kasus COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Ketum PBNU sebut Jokowi Bapak Infrastruktur

“Kita memberikan apresiasi, bergembira, kepada Presiden terutama vaksinasi sukses, Indonesia negara kelima yang sukses dalam vaksinasi dan mampu mengendalikan penularan COVID-19,” ujarnya.

Said secara khusus juga mengapresiasi pemerintah atas vaksinasi COVID-19 yang dilakukan terhadap santri, kiai, dan seluruh warga pesantren. Masifnya vaksinasi yang dilakukan pemerintah di lingkungan pesantren di luar dugaan Said.

Wabil khusus vaksinasi di kalangan pesantren, luar biasa di luar dugaan saya bahwa vaksinasi masif masuk ke pesantren dan para kiai-kiai,” ujarnya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 hingga Senin (5/10), vaksinasi COVID-19 di Indonesia untuk suntikan dosis pertama telah diberikan kepada 94,9 juta jiwa, sedangkan suntikan dosis kedua sudah diberikan ke 53,6 juta jiwa.

Selain menyangkut vaksinasi, dalam pertemuan dengan Presiden, Said Aqil mengatakan dirinya ingin bersilaturahim, dan sekaligus melaporkan hasil Munas dan Konferensi Besar (Konbes) NU 25-26 September 2021. Ia juga melaporkan ke Presiden bahwa NU akan menggelar Muktamar pada 23-25 Desember 2021.

Mekanisme penyelenggaraan Muktamar pada Desember 2021, kata Said, akan bergantung pada perkembangan situasi pandemi COVID-19.

“Presiden pun agak tanda tanya, apakah sudah mungkin melihat situasi COVID-19 seperti ini, apalagi di Lampung. Nanti kta lihat, itu pun dengan syarat memperhatikan protokol kesehatan dan izin dari Satgas (Penanganan COVID-19) Nasional dan Satgas Lokal,” ujarnya.

Baca juga: Sekjen PBNU: Pancasila patut dipertahankan
Baca juga: PBNU disarankan untuk perkuat ajaran Aswaja di pemerintahan


#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021