Fahmi tampil dominan sejak start dari pole position hingga menyelesaikan lomba sepanjang 20 putaran itu dengan keunggulan tipis 0,042 detik dari pebalap Wahyu Nugroho asal Jawa Tengah yang berhak merebut perak, Sedangkan Radeta Aryakhanafi melengkapi podium untuk tim Sumatera Selatan.
Emas pertama tim tuan rumah Papua didapat oleh Boy Arby Febri dan Gupita Kresna dari nomor road race kelas modifikasi beregu yang dilombakan lebih dini.
Baca juga: Emas road race modifikasi beregu PON Papua milik tuan rumah
Nomor standar khusus diikuti oleh pebalap berusia 10 hingga 20 tahun, berbeda dengan kelas modifikasi yang diperuntukkan bagi pebalap usia 20 tahun ke atas meskipun menggunakan spesifikasi motor yang sama yaitu Yamaha MX-King 150cc.
Fahmi sebenarnya juga memiliki peluang merebut medali emas di nomor standar beregu. Ia tak terkejar oleh lawan-lawannya sejak start terdepan hingga finis pertama.
Akan tetapi, nasib sial dialami tandemnya, yaitu Muhammad Nicky Hayden, yang setelah start P7 terlibat senggolan dengan pebalap lain hingga terjatuh.
Pebalap kelahiran Yogyakarta itu bangkit dan harus berjuang dari P24 hingga finis P15.
Baca juga: NTB ukir sejarah dengan emas roadrace modifikasi beregu PON Papua
Di nomor beregu, masing-masing tim diwakili oleh dua pebalap. Pebalap yang finis pertama akan mendapat satu poin, runner-up mendapat dua poin dan seterusnya.
Urutan peringkat di kelas beregu ditentukan oleh jumlah poin terkecil dari kedua pebalap yang dimiliki tim.
Alhasil tandem Fahmi dan Nicky harus puas dengan medali perunggu di kelas standar beregu.
Baca juga: Pebalap DKI Fadly kecelakaan saat berlomba di nomor road race
Baca juga: Jadwal road race PON Papua: tuan rumah amankan pole dua kelas
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021