Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) berkolaborasi dengan Mitra Mikro Social Investment dan Koperasi Agro Maritim Nusantara mencetak 1.000 pengusaha milenial sektor pertanian.Sektor pertanian memberikan dampak ekonomi dan sosial tinggi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Ketua Umum Intani Guntur Subagja Mahardika di Jakarta, Rabu mengungkapkan program mencetak 1.000 pengusaha milenial pertanian untuk menciptakan lapangan kerja di tengah pandemi COVID-19.
"Ada tiga program yang sudah mulai dijalankan, yaitu Pengusaha Kedai Kopi dari Rumah, Peternakan Puyuh Milenial, dan Agen Pangan," ujarnya dalam Talkshow Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 bertajuk "Pertanian, Bisnis Asyik Milenial" yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu.
Selain mencetak lapangan kerja, tambahnya, program ini juga untuk mendorong generasi muda terjun ke sektor pertanian saat terjadinya krisis regenerasi petani.
"Saat ini, petani muda di bawah usia 25 tahun hanya 0,9 persen, kondisi yang memprihatinkan," ujarnya pada talkshow dalam kegiatan Agriweek Road to ISEF 2021 diselenggarakan Bank Indonesia bersama Kementerian Pertanian dan Intani.
Guntur yang juga Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI ini mengungkapkan kondisi bertambahnya penduduk miskin dan pengangguran akibat pandemi yang mana 83 persen UMKM juga terdampak. Dalam kondisi itu, lanjutnya, sektor pertanian mengalami peningkatan.
Dikatakannya, Intani mengajak para pemangku kepentingan berkolaborasi membangun pertanian dan perikanan berbasis ekonomi kerakyatan.
"Sektor pertanian memberikan dampak ekonomi dan sosial tinggi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Guntur.
CEO Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swasembada (P4S) Peternakan Puyuh Sukabumi Slamet Wuryadi menyampaikan potensi peternakan puyuh yang merupakan endemik lokal yang dapat membantu mengatasi kemiskinan.
Menurut dia, pasar puyuh cukup besar dan saat ini baru tersebar sekitar 15 juta puyuh ternak di Indonesia.
Slamet mengungkapkan baru mendapatkan pasar ekspor ke Timor Leste untuk telur puyuh dan produk turunan daging puyuh.
CEO Mitra Mikro Social Investment Media Arief Rizky mengungkapkan lembaga yang dipimpinnya mengembangkan ekosistem keuangan syariah untuk usaha mikro dan pertanian berbasis wakaf produktif.
Mitra Mikro menggandeng Koperasi Agro Maritim Nusantara untuk menyalurkan pembiayaan kepada usaha-usaha mikro, petani, dan nelayan yang un-bankable.
Pengurus Koperasi Agro Maritim Nusantara Anif Punto Utomo menyampaikan ekosistem yang dibangun koperasi mulai dari produksi, pembiayaan, hingga pemasaran.
Para pengusaha mikro, petani, dan nelayan yang un-bankable didorong menjadi besar dan bankable sehingga nanti dapat memanfaatkan permodalan dari lembaga keuangan syariah.
Program Mencetak Pengusaha Kedai Kopi dari Rumah melibatkan para petani di hulu, kafe yang terdampak pandemi sebagai cloud-kitchen dan pengusaha milenial yang membuka gerai di rumahnya masing-masing. Model bisnis ini terintegrasi menggunakan aplikasi Desa Digital Global (Dedigo).
Baca juga: Menteri Pertanian harapkan petani milenial jadi tumpuan pembangunan
Baca juga: Mentan pacu regenerasi petani dengan penerapan "smartfarming"
Baca juga: Kementan siap dukung program petani milenial Sleman
Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021