• Beranda
  • Berita
  • Kementan siapkan tiga langkah strategis penuhi kebutuhan jagung pakan

Kementan siapkan tiga langkah strategis penuhi kebutuhan jagung pakan

6 Oktober 2021 20:07 WIB
Kementan siapkan tiga langkah strategis penuhi kebutuhan jagung pakan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (kanan) usai mengikuti rapat bersama Presiden Joko Widodo yang membahas topik "Penguatan Ekosistem Pangan" di Istana Merdeka, Rabu (6/10/2021). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Rusman/am.

Ketiga strategi itu merupakan arahan langsung dari Bapak Presiden. Kami dari jajaran Kementan siap melaksanakannya

Kementerian Pertanian menyiapkan tiga langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan jagung untuk pakan ternak yaitu dengan meningkatkan produktivitas, pengelolaan pascapanen, dan membuka akses pasar baik lokal maupun nasional.

Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk fokus pada budidaya dan meningkatkan produktivitas jagung, khususnya dalam menghadapi perubahan anomali cuaca nasional dan global.
 
"Ketiga strategi itu merupakan arahan langsung dari Bapak Presiden. Kami dari jajaran Kementan siap melaksanakannya," ujar Mentan.

Dia mengatakan ketiga strategi tersebut nantinya akan didorong untuk melakukan ekspor, akan tetapi dengan syarat apabila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi secara baik.
 
Selanjutnya, kata Mentan, jajaran Kementan juga akan memfokuskan kerjanya pada pengembangan jagung hingga melebihi kondisi lahan yang ada. Kementan bersama kementerian lain juga akan membuka pengembangan industri telur sebagai antisipasi jika nantinya terjadi masalah dengan produksi yang meningkat.
 
"Kita akan berupaya bagaimana agar semua hasil-hasil ini (petani dan peternak) bisa terjualkan. Dan tentu semua tidak bisa berdiri sendiri, harus ada kolaborasi maksimal antar semua pihak," katanya.

Mentan juga berjanji akan membangun sentra jagung besar-besaran di wilayah Blitar, Kendal dan Lampung sebagai basis utama peternakan mandiri agar bisa memenuhi kebutuhan sendiri.
 
"Umumnya masalah yang terjadi saat ini karena sentra jagung kita dan sentra peternak terlalu jauh, dan di situ yang membuat ada delta yang membuat pasokannya terhambat dan lain-lain. Tetapi agenda permanen kita adalah membuat industri telur dan kita yakin bisa," katanya.
 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021