Badan tersebut mengatakan data menunjukkan bahwa peningkatan miokarditis dan perikarditis (peradangan pada selaput pembungkus jantung) di kalangan muda dan dewasa muda penerima vaksin.
"Hubungannya sangat kentara ketika dikaitkan dengan vaksin Spikevax Moderna, terlebih setelah dosis kedua," kata badan kesehatan melalui pernyataan dan menambahkan bahwa risiko untuk mengalami dampak sangat kecil.
Badan kesehatan itu menyebutkan bahwa sebagai gantinya kini mereka merekomendasikan vaksin Comirnaty dari Pfizer/Biontech.
Orang-orang kelahiran 1991 ke atas yang menerima dosis pertama Moderna, sekitar 81.000 orang, tidak akan diberi dosis kedua dengan vaksin yang sama, kata lembaga tersebut.
Awal pekan ini, badan kesehatan Swedia mengatakan orang-orang berusia 12-15 tahun hanya akan mendapatkan suntikan Pfizer/Biontech.
Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada Mei menyetujui penggunaan vaksin Comirnaty, sedangkan vaksin Spikevax pada Juli diizinkan penggunaannya pada anak berusia 12 tahun ke atas.
Sumber: Reuters
Baca juga: Seorang perempuan di Swedia meninggal usai divaksin COVID AstraZeneca
Baca juga: Swedia tangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca
Iklim jadi isu paling mengkhawatirkan bagi warga Swedia
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021