"Saya cerita ke Kadin. Kadin lalu merespons. Kadin yang turun tangan dengan menyiapkan vaksin gotong-royong untuk para pengungsi," kata Anies di Jakarta, Kamis.
Kemudian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan regulasi dan penyiapan kegiatannya. "Mereka yang divaksin berstatus di bawah UNHCR. Itulah sebuah kolaborasi," katanya.
Karena itu, Anies mengatakan, pelaksanaan vaksinasi yang dimulai hari ini tak lepas dari dukungan Kadin dan UNHCR. Apalagi, kondisi para pengungsi sangat berbeda dengan WNA yang bekerja di Indonesia.
Mantan Rektor Universitas Paramadima ini mengapresiasi Kantor Badan Pengungsi PBB (UNHCR) Indonesia yang memverifikasi para pengungsi di Ibu Kota.
Baca juga: 600 pencari suaka di Ibu Kota jalani vaksinasi di GOR Bulungan Communication Associate UNHCR Indonesia Dwi Anisa Prafitria mengatakan, saat ini ada 700 pengungsi yang sudah terdaftar untuk mengikuti vaksinasi.
Dia menuturkan, syarat pertama bagi mereka untuk mendapatkan vaksinasi adalah telah terdaftar di UNHCR.
"Pertama, harus terdaftar di UNHCR. Kita ada link registrasi. Kita sudah umumkan acara vaksinasi dua minggu. Mereka harus mendaftar link registrasi yang kita berikan" kata Dwi.
Dwi menambahkan, pelaksanaan vaksinasi ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya serta dilaksanakan secara bertahap.
"Vaksinasi hari ini merupakan kolaborasi Kadin Indonesia, Kadin Jakarta, Pemprov Jakarta dan UNHCR Indonesia itu memang khusus untuk pengungsi," katanya.
Baca juga: Anies: Vaksinasi bagi pencari suaka merupakan tugas kemanusiaan Ketua Kadin DKI Diana Dewi menuturkan, sekitar 600 pencari suaka mengikuti vaksinasi dosis pertama di GOR Bulungan dengan vaksin Sinopharm.
Penerima vaksin tersebut berasal dari 13 negara, yakni, Afganistan, Somalia, Sri Lanka, Irak, Iran, Mesir, Yaman, Sudan, Ethiopia, Paskistan, Myanmar, Uganda dan Kongo.
Diana menjelaskan dari total penerima vaksin tersebut, Afganistan menjadi penyumbang pencari suaka terbanyak dengan 313 orang.
Anies Baswedan mengirim surat kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 12 Juli 2021 berisi usulan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi WNA pengungsi dan pencari suaka di Jakarta.
Dalam surat itu, Anies menjelaskan Pemprov DKI terus berupaya meningkatkan vaksinasi untuk seluruh penduduk berusia 12 tahun ke atas.
WNA tersebut adalah mereka yang berstatus pengungsi dan pencari suaka.
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021