"Itu tergantung cara mengonsolidasikan potensinya saja karena menurut pendapat saya (persediaan) vaksin enggak ada masalah," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis.
Berdasarkan data Pemda DIY per 6 Oktober 2021, cakupan vaksinasi di Kota Yogyakarta mencapai 100 persen, Kabupaten Sleman mencapai 78,71 persen, Kulon Progo mencapai 74,88 persen. Sedangkan Gunungkidul dan Bantul masing-masing mencapai 67,32 persen dan 67,38 persen.
Menurut Sultan, keberadaan puskesmas sebagai sentra vaksinasi memungkinkan kabupaten menggelar vaksinasi setiap hari karena telah didukung tenaga kesehatan yang memadai.
Baca juga: Binda DIY gencarkan vaksinasi COVID-19 dari rumah ke rumah
Baca juga: Disdikpora: Vaksinasi pelajar 112 SMA/SMK di DIY di atas 80 persen
"TNI sama polisi mendukung nakes, dan sebagainya, dan di sana sudah ada puskesmas, jadi mestinya setiap hari (vaksinasi), sebetulnya bisa saja," kata dia.
Namun demikian, menurut Sultan, jika pelaksanaan vaksinasi di kabupaten hanya berlangsung pagi hingga siang pukul 12.00 WIB, maka penyelesaian vaksinasi sulit dipercepat.
Pelaksanaannya, menurut dia, semestinya tidak mengacu pada ritme jam kerja pegawai.
"Mestinya kalau mau mengejar, ya, paling sedikit pagi sampai jam empat atau lima sore baru selesai. Jangan seperti model sarapan pagi, makan siang, makan malam, jam kerja ya repot," kata dia.
Sultan menegaskan bahwa pola pelaksanaan vaksinasi sepenuhnya wewenang pemerintah kabupaten/kota, sedangkan pemerintah provinsi sekadar memfasilitasi saja.*
Baca juga: Presiden Jokowi minta Gubernur DIY percepat vaksinasi
Baca juga: Presiden tinjau pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat di Bantul DIY
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021