"Semua pihak harus menahan diri dan tidak libatkan diri dalam masalah ini agar persoalan bisa dilokalisir," katanya ketika dihubungi dari Kupang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu menanggapi bentrok antarwarga Desa Narasaosina dan Wotan di Kelurahan Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, pada Kamis (7/10) siang.
Agustinus mengatakan pemerintah bersama TNI dan Polri akan menyelesaikan masalah ini dengan pendekatan budaya adat Lamaholot.
Oleh sebab itu ia meminta semua pihak menahan diri dan tidak ikut terlibat agar masalah tersebut tidak melebar ke mana-mana.
Baca juga: Polres Flotim kerahkan 30 personel bantu tangani bentrok di Adonara
Baca juga: Bentrok antarwarga di Pulau Adonara akibatkan seorang polisi terluka
Baca juga: Polisi terus dorong perdamaian warga dua suku berkonflik di Adonara
Ia mengatakan penyelesaian persoalan tersebut akan dilakukan melalui pendekatan budaya Lamaholot dengan filosofi "kakan keru arin baki" yang artinya semua warga suku Lamaholot saling bersaudara dan kampung-kampung adalah kampung kakak beradik.
"Kami yakni persoalan ini bisa terselesaikan karena hakikat Lamaholot adalah 'kakan kerun arin baki'," katanya.
Agustinus menambahkan saat ini tengah dilakukan pendekatan keamanan dan persuasif budaya yang melibatkan tokoh agama, adat, dan masyarakat.
Sementara itu Wakil Kepala Kepolisian Resor Flores Timur Komisaris Polisi Jance Seran mengatakan pihaknya telah mengerahkan puluhan personelnya untuk mengamankan konflik antarwarga tersebut.
"Kami telah menerjunkan 30 personel yang bergabung dengan personel Polsek Adonara Barat dan Adonara Timur untuk mengamankan situasi di lapangan," katanya.
Jance Seran mengatakan selain puluhan personel yang diterjunkan, pihaknya juga terus memantau situasi di lapangan sehingga jika situasi tidak terkendali maka akan ditambah personel bantuan kendali operasi (BKO).
"Kita lihat dulu situasinya, jika memungkinkan akan BKO pasukan Brimob dari Maumere," katanya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021