Juara umum bertahan Jawa Barat akan bertumpu kepada Desi Rahayu di kelas 50kg putri, yang berpeluang menantang pegulat muda Kalimantan Timur Annisa Safitria yang naik ke kelas senior 50kg.
Sedangkan Jawa Timur menurunkan Shintia Eka Arfenda, peraih perak 48kg PON 2016 yang kini naik kelas ke 50kg.
Sementara itu, Kaltim menyiapkan pegulat senior Dewi Ulfah, peraih tiga emas PON sebelumnya, yang kini turun ke kelas 53kg.
Baca juga: Panduan singkat memahami peraturan dasar gulat di PON Papua
PON Papua akan menjadi ajang terakhir bagi Dewi, dan keputusan "gantung sepatu" itu menjadi motivasi tersendiri untuk menutup kariernya sebagai pegulat dengan prestasi terbaik.
"Habis PON Papua ini saya memutuskan pensiun menjadi pegulat, saya akan melakukan program kehamilan karena sudah beberapa kali PON program tersebut tertunda," kata Dewi.
Panitia pertandingan telah menyiapkan dua matras gulat di arena utama dan satu matras di tempat latihan dan pemanasan atlet.
Sebanyak 18 medali emas diperebutkan selama satu pekan perhelatan cabang olahraga gulat yang akan memainkan nomor gaya bebas dan Greco-Roman pada 8-14 Oktober.
Baca juga: Gulat Sumbar targetkan dua medali emas di PON Papua
Technical Delegate cabang olahraga gulat PON Papua Yahya Madjid mengatakan pertandingan gulat di pesta olahraga nasional empat tahunan itu akan mengacu kepada peraturan internasional, sehingga tidak akan ada medali perunggu ganda di setiap kelas atau kategori.
"Kami mengacu kepada peraturan gulat internasional, hanya satu perunggu di setiap kelas atau kategori," ujar Yahya.
Hal itu berarti atlet yang terhenti di semifinal tetap akan bersaing untuk memperebutkan tempat ketiga.
Berikut ini jadwal cabang olahraga gulat pada 8 Oktober dalam WIT.
13:30-15:30 kualifikasi gaya bebas putri 50kg dan 53kg
15:30-18:00 semifinal, final gaya bebas putri 50kg dan 53kg
Baca juga: Mengacu ke peraturan internasional, gulat tiadakan perunggu ganda
Baca juga: Irma Apriyanti optimistis raih emas gulat di PON Papua
Baca juga: Roxana pembawa asa emas Kalimantan Selatan dari gulat PON Papua
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021