Corporate Secretary Waskita (Persero) Ratna Ningrum mengatakan transaksi divestasi jalan tol ini merupakan bagian dari 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita.
“Transaksi ini adalah momentum dan sinyal baik bagi WTR dalam menjalankan proses bisnisnya sebagai perusahaan developer jalan tol di Indonesia. Transaksi ini juga mendukung proses restrukturisasi yang dilakukan Perseroan secara keseluruhan”, kata Ratna dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Sebelum transaksi ini dilaksanakan, WTR merupakan pemegang saham PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTPPT) dengan kepemilikan saham 55 persen, sedangkan PT API memiliki saham sebesar 45.00 persen. Dengan transaksi divestasi ini, PT API menjadi pemegang saham menyeluruh CTPPT.
Baca juga: Waskita Karya dan PT API tandatangani divestasi tol Cibitung-Cilincing
Nilai transaksi divestasi ini mencapai Rp2,44 triliun atau setara dengan 1,96x Price to Book Value (PBV), dan diperkirakan dapat mengurangi beban utang melalui dekonsolidasian hingga Rp5,82 triliun.
Pada tahun ini Waskita telah menyelesaikan proses divestasi atas 4 ruas tol, yaitu Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi, tol Semarang – Batang, tol Cinere – Serpong serta tol Cibitung – Cilincing. Ke depannya, pihaknya juga akan melanjutkan proses divestasi untuk ruas-ruas tol lainnya.
Sebagai informasi, ruas tol Cibitung – Cilincing merupakan bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 dengan panjang 34,76 km. Rencananya ruas tol ini akan terkoneksi dengan Jalan Tol Cimanggis – Cibitung dan Jalan Tol Akses Tanjung Priok. PT API bergerak dalam bidang penyediaan jalan akses khusus dan/atau jalan tol kepelabuhan dan fasilitas pendukungnya. PT API merupakan anak usaha dari PT Pengembang Pelabuhan Indonesia dan PT Pelabuhan Tanjung Priok, yang merupakan bagian dari grup perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Baca juga: Waskita Karya ungkap lima ruas tol dalam proses negosiasi divestasi
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021