Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengatakan optimalisasi aset negara dapat meningkatkan pendapatan negara dan menjaga kondisi fiskal tetap stabil.
“Untuk mewujudkan cara kerja pengelolaan aset yang kreatif, inovatif, dan adaptif, DJKN secara konsisten meluncurkan terobosan-terobosan dari sisi regulasi maupun skema pemanfaatan aset negara,” kata Rionald dalam Investor Gathering secara daring yang dipantau di Jakarta, Jumat.
DJKN pun terus mendorong Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) selaku operator DJKN berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset negara.
Menurut Rionald, tambahan dana tersebut diperlukan untuk menopang program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari dampak COVID-19.
“Kalau kita bicara tentang PEN ini, aset negara tidak terlepas darinya sebagai salah satu alat fiskal dalam perekonomian negara dan penting kontribusinya dalam PEN,” katanya.
Rionald pun berharap Investor Gathering yang diselenggarakan LMAN dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dengan pelaku usaha dalam pemanfaatan aset negara.
Dalam kesempatan tersebut, LMAN menawarkan sebelas aset untuk dikerjasamakan pemanfaatannya, yang terdiri dari sembilan aset kelolaan LMAN berupa empat aset properti, satu kawasan, satu tanah, dan dua kawasan kilang.
Di samping itu, LMAN juga menawarkan aset milik BLU dan Kementerian mitra kerjasama LMAN yang berupa aset tanah, kampus, dan hotel.
Kesebelas aset tersebut ialah Kawasan Golf Ciperna, Gedung Dhanadyaksa, Gedung di Kali Besar, hotel ekowisata, Aset KJRI Los Angeles, Aset Gedung di Wahid Hasyim, Kilang LNG Arun, Kilang LNG Bontang, dan tanah di Balikpapan.
Baca juga: Dirut LMAN: Aset negara dapat dimanfaatkan dengan skema bervariasi
Baca juga: Kemenkeu paparkan kementerian dan lembaga dengan BMN paling besar
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021