Rupiah ditutup melemah 6 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.223 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.217 per dolar AS.
"Dolar AS mampu mempertahankan kenaikan jelang rilis data tenaga kerja AS yang dapat memberikan petunjuk tentang waktu langkah The Federal Reserve selanjutnya," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Bank sentral AS The Federal Reserve mengatakan kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan segera setelah November dan kemudian menindaklanjuti dengan kenaikan suku bunga.
Data ketenagakerjaan non pertanian atau non-farm payrolls Jumat (8/10) diperkirakan menunjukkan peningkatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja, dengan perkiraan penambahan 455.000 pekerjaan pada September, menurut jajak pendapat Reuters.
Pasar tenaga kerja AS yang terus membaik dan pertumbuhan ekonomi AS yang solid akan memberi bank sentral AS lampu hijau untuk mulai membatasi program pelonggaran kuantitatifnya.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Kamis (7/10) kemarin mencapai 1.393 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,22 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 81 kasus sehingga totalnya mencapai 142.494 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 1.946 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,05 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 27.747 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 96,49 juta orang dan vaksin dosis kedua 54,96 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.210 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.203 per dolar AS hingga Rp14.2537 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp14.225 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.238 per dolar AS.
Baca juga: Dolar jatuh perdagangan Asia, pasar tunggu data tenaga kerja AS
Baca juga: Harga emas bertahan di pasar Asia, investor nantikan data pekerjaan AS
Baca juga: Harga minyak "rebound" dari anjlok tertinggi, Brent bangkit 1,1 persen
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021