"Sebelum tanding memang sudah incar medali dan emas ini buat keluarga," kata Zul Ilmi di sesi konferensi pers yang berlangsung di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kabupaten Jayapura, Jumat.
Zul memang sudah sejak awal bercita-cita memberangkatkan sang ibu ke Kota Suci Mekkah melalui torehan prestasi di angkat besi.
"Saya sebelum ke Papua sudah niat saya buat keluarga ke depan semoga bisa naik haji," katanya.
Tampil di Auditorium Uncen Jayapura, Zul Ilmi mencatatkan total angkatan 330kg, dengan angkatan snatch 150kg dan clean and jerk 180kg.
Sementara medali perak direbut oleh lifter Jawa Timur Sofyan Listianto yang membukukan total angkatan 318kg (snatch 140kg dan clean and jerk 178kg).
Lifter Lampung Roy Samsul Bahri berhak atas medali perunggu seusai mencatatkan angkatan total 311kg dengan snatch 138kg dan clean and jerk 173kg.
Capaian Zul di PON XX Papua sekaligus mencatatkan rekor baru PON kelas 96kg. Zul juga mencatatkan rekor baru nasional Pra PON Jabar di Bandung, Jawa Barat, pada 2019 dari 328kg menjadi 330kg.
"Target dari pelatih pelatda memang semua harus dapat emas," katanya.
Pelatih angkat besi Aceh Effendi Eria menambahkan Zul sedang dipersiapkan untuk tampil di Kejuaraan Dunia yang digelar di ibu kota Uzbekistan Tashkent.
"Rencana Desember 2021 ada kejuaraan dunia di Tashkent. Target harus lebih baik," kata Effendi menegaskan.
Baca juga: Lifter Zul Ilmi sumbang emas untuk Aceh
Baca juga: Aceh targetkan dua medali emas angkat besi PON Papua
Baca juga: Pemerintah Aceh hadiahkan rumah untuk lifter Nurul Akmal
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021