"Nantinya ada ruang museum, ruang galeri, ada aula juga. Jadi memang akan dijadikan tempat wisata religi," kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Mansur, Afiif Ahmadi Mansur saat ditemui usai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi memulai revitalisasi masjid tersebut, Jumat.
Museum itu nantinya memamerkan perjalanan sejarah Masjid Al-Mansur sejak awal dibangun pada 300 tahun lalu hingga menjadi saksi awal kemerdekaan Republik Indonesia.
Ruang museum itu akan ditempatkan di salah satu lantai yang ada di dalam masjid. "Jadi rencananya dibangun tiga lantai, ada yang berada di lantai bawah," kata dia.
Menurut Afiif, Masjid Al-Mansur layak dijadikan tempat wisata religi sekaligus sejarah lantaran banyak peristiwa penting yang terjadi di tempat tersebut.
Salah satu peristiwa sejarah, yakni Masjid Al-Mansur menjadi salah satu tempat dikibarkan bendera Merah Putih oleh Guru Mansur di awal masa kemerdekaan Republik Indonesia.
"Penjajah saat itu menangkap Guru Mansur agar menurunkan bendera yang ada di sini" kata Afiif.
Baca juga: Anies Baswedan mulai merevitalisasi Masjid Al-Mansur Tambora
Baca juga: Disbud DKI terbitkan rekomendasi pemugaran Masjid Jami Al-Mansur
Selain itu, tempat ini menjadi salah satu pusat berkembangnya ajaran Islam di Ibu Kota sejak 300 tahun lalu.
Afiif berharap revitalisasi ini bisa menjadi babak baru perjalanan Masjid Al-Mansur, tidak hanya sebagai rumah ibadah, tapi menjadi sarana wisata sejarah untuk generasi penerus.
Masjid Al-Mansur adalah satu dari beberapa rumah ibadah yang direvitalisasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Revitalisasi ini akan berjalan dalam beberapa bulan ke depan dan diperkirakan rampung pada Mei atau Juni 2022.
Selama revitalisasi, kegiatan keagamaan masih bisa berlangsung di dalam masjid kecuali Shalat Jumat.
"Kalau kata arsiteknya masih bisa dipakai untuk shalat lima waktu. Tapi kalau Shalat Jumat tidak bisa, jadi kita shalat di depan," kata dia.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021