Puteri Indonesia Lingkungan 2020 Putu Ayu Saraswati mengatakan siapapun bisa menjadi influencer untuk mempromosikan produk-produk lokal termasuk produk berbasis kebudayaan seperti kain batik lewat media sosial.
"Dimulai dari apa yang kita kenakan, lakukan, dan unggah sehari-hari. Kita punya kekuatan untuk mengubah hidup orang lain. Jangan malu gunakan media sosial untuk mempromosikan produk lokal di Indonesia. Promosikan dan banggalah dengan kain-kain dan produk kebudayaan Indonesia," kata wanita yang akrab disapa Ayusa itu dalam diskusi virtual DANA Connect "Akselerasi Digital untuk Kemajuan Batik dan Industri Budaya Indonesia", Jumat.
Di saat ini, menurut Ayusa, media sosial membuat segala sesuatu menjadi mudah untuk viral sehingga sangat bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan produk-produk lokal termasuk kain tradisional.
"Saya yakin teman-teman tahu begitu besarnya dampak media sosial yang sangat mudah membuat sesuatu menjadi viral. Sayangnya, yang selalu viral itu adalah hal-hal yang gak perlu kita kasih panggung," ujar Ayusa.
Padahal, kata Ayusa, Indonesia memiliki produk budaya yang sangat kaya dan sangat disukai oleh orang-orang di mancanegara. Namun, masyarakat Indonesia kadang-kadang tidak menyadari potensi tersebut.
"Setiap saya ikut di satu kegiatan, saya mengenakan baju atau kostum yang berbeda. Mereka semua bingung kok Indonesia produk budayanya banyak sekali. Mereka selalu ingin tahu cerita di balik kain yang saya pakai. Tapi orang Indonesia sendiri kadang tidak sadar," tutur Ayusa.
Ayusa mengingatkan agar para pencinta kebudayaan Indonesia senantiasa turut mempromosikan kebudayaan bangsa.
Dengan membeli dan mempromosikan produk lokal berbasis kebudayaan melalui media sosial, Ayusa mengatakan hal tersebut akan sangat menyokong ekonomi masyarakat Indonesia.
"Karena kan datangnya dari berbagai penjuru Indonesia. Satu produk saja mungkin ada beberapa kepala yang terlibat dalam pembuatannya. Jadi kita membeli dan mempromosikan, kita mengambil bagian dalam memberikan dukungan finansial, moral, dan pelestarian budaya," ujar Ayusa.
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021