"Ke depan kami karena harus mengurangi investasi di ruas jalan tol, maka Waskita akan fokus pada jasa konstruksi konvensional yang tetap di area infrastruktur baik di dalam negeri maupun luar negeri. Ini yang akan menjadi fokus kami dan ini akan kami kaitkan dengan program visi dan misi yang telah kami tetapkan," ujar Direktur Utama Waskita Destiawan Soewardjono dalam public expose daring di Jakarta, Jumat.
Menurut Destiawan, refocusing ini mengarah pada bisnis jasa konstruksi yang selama ini lebih banyak didukung oleh pengembangan bisnis dalam hal ini investasi jalan tol. Dengan demikian bisnis konstruksi Waskita tumbuh.
Waskita melakukan refocusing bisnis dengan fokus pada proyek infrastruktur sumber daya air, bandara, top three segmen railroad dan international growth.
Dalam public expose daring yang digelar pada Jumat (8/10), Waskita Karya juga menyampaikan perubahan visi dan misi perseroan.
"Kami mulai dengan perubahan visi dan misi, jadi ini sekaligus dalam rangkaian transformasi Waskita Karya ke depan. Visi Waskita untuk ke depan menjadi perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan," ujar Destiawan.
Dia juga menambahkan bahwa Waskita saat ini memiliki enam misi, antara lain meningkatkan kompetensi SDM berlandaskan nilai inti AKHLAK.
Kemudian menghadirkan produk dan jasa berkualitas terbaik dengan menggunakan teknologi terkini dan sistem terintegrasi. Misi lainnya adalah memperkuat pengelolaan keuangan, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan.
Lalu mengoptimalkan portfolio bisnis yang tepat dan terukur serta menjadi agen pembangunan pemerintah menuju Indonesia Maju. Memperluas jaringan bisnis internasional dengan menjadi pemain andal di pasar konstruksi global, serta memperhatikan kepedulian sosial dan keseimbangan lingkungan dalam aktifitas bisnis perusahaan.
Baca juga: Waskita proyeksikan nilai kontrak baru 2022 berkisar Rp25-30 triliun
Baca juga: Waskita siap berpartisipasi dalam pembangunan ibukota baru
Baca juga: Waskita berhasil lunasi seluruh obligasi jatuh tempo tahun 2021
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021