Departemen Tenaga Kerja mengatakan dalam laporan ketenagakerjaannya pada Jumat (8/10/2021) bahwa data penggajian non-pertanian (NFP) meningkat 194.000 bulan lalu. Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan peningkatan 500.000 pekerjaan.
Fakta bahwa kenaikannya rendah dapat meredam ekspektasi untuk mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi menyusul perlambatan tajam yang tampak pada kuartal ketiga, tetapi tidak mungkin untuk menghentikan Federal Reserve memulai proses pengurangan pembelian obligasi bulanan segera setelah November, kata para analis.
Baca juga: Emas turun 1,8 dolar, tertekan kemungkinan Fed setop stimulus ekonomi
Laporan ketenagakerjaan September adalah yang terakhir tersedia sebelum pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 2-3 November
"(Ini) pasti meleset dari angka utama, tetapi detail yang mendasarinya tidak terlalu suram seperti yang tampak, dan, pada akhirnya, itu masih konsisten dengan Fed memberikan tapering bulan depan," kata Mazen Issa, ahli strategi senior valas di TD Securities di New York.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama sainggannya, turun tipis 0,1 persen pada 94,067, tidak jauh dari tertinggi satu tahun di 94,504 yang disentuh minggu lalu.
"Saya pikir Federal Reserve membuatnya sangat jelas bahwa mereka tidak memerlukan laporan pekerjaan blockbuster untuk tapering pada November, jadi sementara Anda melihat sedikit kemunduran dalam dolar, saya pikir The Fed tetap di jalurnya," kata Kathy Lien, direktur pelaksana di BK Asset Management di New York.
Baca juga: Mata uang di Asia menguat, ditopang imbal hasil obligasi AS mundur
Issa dari TD mengatakan jumlah pekerjaan yang mengecewakan dapat menyebabkan penurunan dolar tetapi setiap pelemahan seperti itu kemungkinan akan cepat berlalu.
"Saya pikir pasar akan perlu lebih banyak hal meyakinkan daripada hanya satu laporan pekerjaan yang berada di sisi yang lebih lemah akan memperkirakan Fed keluar setelah akhir 2022 dan hingga 2023," kata Issa.
Dalam seminggu setelah data pekerjaan, dolar cenderung membalikkan sebagian besar keuntungan atau kerugian yang telah terjadi sejak hari rilis NFP, ahli strategi valas mengatakan dalam laporan BofA Global Research pada Kamis (7/10/2021).
Dolar yang lebih lemah membantu sterling stabil pada Jumat (8/10/2021), menempatkannya di jalur untuk menutup minggu naik 0,6 persen, kinerja mingguan terbaik dalam 5 minggu, karena ekspektasi kenaikan suku bunga mengimbangi kekhawatiran tentang krisis bahan bakar dan kekurangan tenaga kerja.
Di pasar mata uang digital, Bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar, naik 1,5 persen menjadi 54.569,9 dolar AS, hanya sedikit dari level tertinggi 5 bulan di 56.168 dolar AS yang disentuh di awal sesi. Bitcoin naik sekitar 13 persen untuk minggu ini, kenaikan mingguan kedua berturut-turut.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021