"Kita lebih siap dari kontingen yang lain, kita dipaksa untuk terus latihan di dua tahun ke belakang, meski pandemi kita terus berjalan apapun risikonya kita terus latihan hingga hasilnya Alhamdulillah," ujar Dian di teluk Youtefa, Sabtu.
Ia menjelaskan para atlet akan lebih aman jika dikumpulkan di pemusatan latihan, ketimbang harus pulang ke daerah masing-masing. Keputusan itu juga didukung oleh Komite Olahraha Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat, sehingga tim dayung Jabar bisa leluasa meningkatkan kemampuan.
Dari hasil kerja keras ini, secara keseluruhan tim dayung Jabar dapat menegaskan diri menjadi juara umum olahraga dayung PON XX Papua. Kini mereka telah mengumpulkan 16 emas, 7 perak, dan 6 perunggu di nomor canoeing, rowing, dan perahu naga serta tak mungkin bisa tersalip lagi oleh kontingen lain.
Tim dayung Jabar bahkan berpeluang menambah pundi-pundi emas tambahan, sebab masih ada tujuh emas lagi yang akan diperebutkan di nomor perahu naga.
"Itu lah kita kemarin susah-susah dikarantina. Kita enggak boleh pulang, atlet enggak boleh pulang dikarantina di Cipule, Karawang, dengan pengawasan ketat yah hasilnya Alhamdulillah," kata dia.
Tim dayung Jabar tak memasang target muluk-muluk di nomor perahu naga, hanya tiga emas. Namun melihat performa apik yang ditunjukkan bukan tidak mungkin dapat kembali menambah kepingan emas.
"Kalau lihat kans tadi di 1.000 meter untuk 500 meter tidak akan beda jauh. Peluang masih besar," kata dia.
Baca juga: Jawa Barat kawinkan medali emas perahu naga 1.000 meter
Baca juga: Kontingen dayung Jabar kokoh di puncak perolehan medali sementara
Baca juga: Bupati Bandung bangga peraih emas pertama Jabar atlet dari Pangalengan
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021