"Aku sih bersyukur dengan semua hasil, apalagi kemarin sempet bronze medal, jadi satu hal yang aku syukuri dan aku senang tetap podium," kata Triyaningsih di Mimika, Papua, Sabtu.
Triyaningsih memperoleh dua medali perak masing-masing dari nomor 5.000 meter putri dan marathon putri, serta medali perunggu pada 10.000 meter putri.
Pemegang rekor nasional lari 10.000 meter putri itu mengaku puas atas hasil yang dicapai. Dia tetap berusaha memberikan hasil terbaik meskipun akhirnya tak berhasil merebut medali emas.
"Ini tanggung jawab. Semua yang sudah aku mulai harus aku selesaikan," kata perempuan berusia 34 tahun itu.
Baca juga: Triyaningsih sambut baik pembangunan pusat pelatihan atletik di Papua
Mengenai lomba marathon yang berlangsung Sabtu pagi di Kompleks Kuala Kencana, Mimika, Triyaningsih mengaku tidak mengalami banyak kendala.
Satu hal yang dinilainya menjadi tantangan tersendiri adalah banyaknya titik balik (turning point) yang harus dilewati di area lintasan lari, sedangkan cuaca maupun rute yang dilalui dinilainya sangat bersahabat.
"Kalau cuacanya enak nih, Papua rasa Bandung. Enak banget cuacanya aku suka, tempat rutenya juga bagus. Tapi mungkin memang banyak turning point itu ya," kata Triyaningsih.
Triyaningsih turut mengapresiasi pencapaian juniornya dalam tim DKI Jakarta Odekta Elvina Naibaho yang meraup tiga medali emas dari nomor 5.000 meter putri, 10.000 meter putri, dan marathon putri.
"Aku senang banget ada atlet seperti Odekta yang bisa konstan, terus dia bisa upgrade performancenya step by step kemudian bisa leading, itu adalah suatu hal yang aku harapkan untuk peremajaan di Indonesia ini," pungkas dia.
Baca juga: Triyaningsih: Belum ada rencana pensiun dari atletik
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021