Australia bersiap hadapi peningkatan COVID-19

9 Oktober 2021 21:18 WIB
Australia bersiap hadapi peningkatan COVID-19
Arsip Foto - Polisi bermasker berpatroli di pusat kota yang sepi selama masa penguncian untuk mengendalikan wabah virus corona (COVID-19) di Sydney, Australia, Jumat (20/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott/AWW/djo.
Australia bersiap untuk menghadapi lebih banyak lagi infeksi COVID-19 dan orang-orang yang dirawat di rumah sakit karena wabah tersebut, seperti dikatakan para pejabat pada Sabtu.

Kewaspadaan ditingkatkan di Australia, meski negara itu secara bertahap melonggarkan pembatasan pandemi, pada saat sebagian besar penduduknya telah divaksinasi.

Sydney, yang berada di bawah penguncian selama lebih dari 100 hari, dijadwalkan untuk melonggarkan sejumlah pembatasan utama bagi mereka yang telah divaksinasi penuh, mulai Senin (11/10).

Lebih dari 70 persen penduduk New South Wales, negara bagian yang ibu kotanya adalah Sydney, sudah divaksin penuh. 

“Kami menyadari bahwa bersamaan dengan langkah pelonggaran, jumlah kasus akan meningkat,” kata pemimpin New South Wales, Dominic Perrottet. “Namun yang menjadi kunci dari upaya menjaga masyarakat kita tetap aman adalah laju vaksinasi yang tinggi.”

Negara bagian terpadat Australia itu mencatat 580 kasus baru pada Sabtu, semuanya terinfeksi varian Delta. Sebanyak 11 kematian juga tercatat pada hari yang sama.

Baca juga: Dokter Australia peringatkan pembukaan Sydney terlalu cepat

Sementara itu negara bagian tetangga, Victoria, melaporkan jumlah infeksi yang mencapai rekor sebanyak 1.965 kasus dan lima kematian. Ibu kota Victoria, Melbourne, telah berada di bawah penguncian sejak awal Agustus.

Sebanyak 57 persen dari 25 juta populasi di Victoria telah menerima vaksinasi.

Pemerintah federal tengah merampungkan rencana untuk mendatangkan 2.000 perawat dan dokter dari luar negeri dalam enam bulan ke depan untuk membantu memenuhi permintaan yang diperkirakan meningkat.

Rencana itu diungkapkan Menteri Kesehatan Greg Hunt kepada surat kabar The Age.

Rumah-rumah sakit di Melbourne dan Sydney telah menghadapi tekanan dalam beberapa pekan terakhir.

Ambulance Victoria, layanan ambulans negara bagian, melaporkan empat dari lima hari terpadat dialami pihaknya dalam dua pekan terakhir. 

Meski demikian, angka kasus COVID-19 Australia tetap lebih rendah dibandingkan negara-negara lain yang sebanding, dengan angka infeksi sebanyak 125.000 dan 1.421 kematian.

Adapun negara tetangga Australia, Selandia Baru, melaporkan 34 kasus lokal baru dan memperlihatkan penurunan dari 44 kasus pada Jumat (8/10). Secara garis besar, negara itu bebas dari virus selama masa pandemi hingga varian Delta mewabah pada pertengahan Agustus. 


Sumber: Reuters

Baca juga: Kasus COVID-19 di negara bagian Victoria turun

Baca juga: Alat uji COVID-19 di Australia ditarik karena tak kredibel


 

Indonesia kembali terima 500 ribu dosis AstraZeneca dari Australia

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021