"PB IPSI memanggil wasit dan juri terbaik se-Indonesia untuk memimpin partai final," kata Sekretaris Umum PB IPSI Erizal Chaniago di Jayapura, Minggu.
Erizal mengatakan selama pertandingan pencak silat dari babak penyisihan hingga semifinal, belum ada keluhan berarti.
Kendati demikian, Erizal mengakui memang ada beberapa keluhan dan protes yang dilakukan pelatih kepada panitia pertandingan karena perbedaan sudut pandang penilaian kedua belah pihak.
"Sampai hari ini memang ada protes tapi tidak ada yang fatal," kata dia.
Baca juga: Dua jawara Asian Games berebut emas pencak silat PON Papua
Bahkan, menurut dia, pada babak semifinal para wasit dan juri sudah bekerja optimal sehingga tidak ada keluhan terlalu menohok.
"Mudah-mudahan di partai final wasit dan juri bisa bertugas jauh lebih baik lagi," kata dia.
Erizal juga memastikan kesehatan wasit dan juri yang akan bertugas dalam final harus dalam kondisi prima. PB IPSI juga sudah mengingatkan agar wasit dan juri tidak begadang sehingga bisa memimpin pertandingan dalam kondisi prima.
Sebelumnya, pertandingan antara Tiel Taraipos pesilat dari Provinsi Papua melawan Hamry pesilat asal Sulawesi Selatan (Sulsel) diwarnai protes dari kubu Sulsel.
Perwakilan dari kontingen Sulsel melayangkan protes keras ke Ketua Panitia Pertandingan karena merasa atletnya dicurangi saat bertanding di GOR Toware Kabupaten Jayapura.
Baca juga: Sumbar merasa terbebani jelang final silat PON Papua
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021