Obat yang disebut AZD7442 itu mampu mengurangi risiko penyakit parah COVID-19 atau kematian sebanyak 50 persen pada pasien yang mengalami gejala selama tujuh hari atau kurang. Hasil itu memenuhi tujuan utama pengujian.
"Pemberian antibodi kami di awal (infeksi) mampu mengurangi potensi penyakit parah secara signifikan, dengan perlindungan berkelanjutan selama lebih dari enam bulan," kata Mene Pangalos, wakil presiden eksekutif R&D biofarmasi AstraZeneca.
Perusahaan itu akan membahas data tersebut bersama otoritas kesehatan, kata dia tanpa memberi informasi lebih rinci.
AstraZeneca juga sedang mengembangkan koktail tersebut sebagai terapi untuk melindungi orang-orang yang tidak memiliki respons imun yang cukup kuat terhadap vaksin COVID-19.
Pekan lalu mereka mengajukan izin penggunaan darurat kepada regulator AS agar produknya boleh digunakan sebagai obat pencegahan.
Baca juga: WHO anjurkan koktail antibodi COVID-19 bagi pasien berisiko tinggi
Baca juga: Regeneron klaim terapi antibodinya menjanjikan pada pasien COVID RS
Sumber: Reuters
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021