IHSG melemah 22,07 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.459,7. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,67 poin atau 0,18 persen ke posisi 941,55.
"Pelemahan bursa Wall Street pada akhir pekan lalu, serta aksi dari tekanan jual akibat kenaikan IHSG yang sudah cukup rally tinggi sepanjang pekan lalu dengan apresiasi 2,19 persen sehingga memicu aksi ambil untung atau profit taking, menjadi katalis negatif pelemahan IHSG," tulis Tim Riset Ajaib Group dalam ulasannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: IHSG berpeluang menguat meski dibayangi sentimen tenaga kerja AS
Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah hingga sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor teknologi turun paling dalam yaitu minus 3,12 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor transportasi & logistik masing-masing minus 1,5 persen dan minus 0,71 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor energi dan sektor barang baku masing-masing sebesar 2,33 persen dan 0,63 persen.
Baca juga: IHSG akhir pekan menguat seiring masih berlanjutnya aksi beli asing
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp903,7 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.450.647 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,25 miliar lembar saham senilai Rp16,19 triliun. Sebanyak 247 saham naik, 269 saham menurun, dan 145 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 449,26 poin atau 1,6 persen ke 28.498,2, indeks Hang Seng naik 487,24 poin atau 1,96 persen ke 25.325,09, dan indeks Straits Times meningkat 0,93 poin atau 0,03 persen ke 3.113,74.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021