Di tengah perjalanan tim SAR menerima informasi enam kru KM Niaga Sari ditemukan kapal nelayan KM Cahaya Buana
Kapal Motor (KM) Niaga Sari rute Kabupaten Bontang, Kaltim-Palu, Sulteng, dilaporkan tenggelam di perairan Kabupaten Donggala, Sulteng, dan enam kru ditemukan dalam keadaan selamat, sebut Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Palu.
"Kami mengerahkan tujuh personel menggunakan Sea Rider 011 untuk melakukan melakukan kegiatan SAR," kata Kepala Kantor SAR/Basarnas Palu Andrias Hendrik Johanes di Palu, Senin.
Ia menjelaskan KM Niaga Sari berlayar dari Pelabuhan Bontang tujuan Pelabuhan Pantoloan Palu pada Sabtu (9/10) pukul 13.00 Wita mengangkut kurang lebih 650 ton pupuk termasuk di dalamnya enam kru yang dinakhodai Ansar.
Baca juga: SAR cari ABK KMN Ringgo Natuna yang tenggelam diperairan Merauke
Baca juga: SAR cari ABK KMN Ringgo Natuna yang tenggelam diperairan Merauke
Kemudian, pada Minggu (10/10) pukul 04.30 Wita KM Niaga Sari dihantam badai dan tenggelam pada posisi 25 mil laut arah Tenggara-Barat daya dari Tanjung Karang Donggala.
Menerima laporan tersebut, pihaknya langsung mengerahkan satu tim menuju koordinat yang diduga lokasi terjadinya kecelakaan pelayaran, arah Barat Laut dengan jarak tempuh 31 km dari Kantor SAR Palu.
Baca juga: Pencarian dua warga tenggelam gunakan kapal milik KPLP Kota Tual
Baca juga: Pencarian dua warga tenggelam gunakan kapal milik KPLP Kota Tual
"Tim SAR diberangkatkan pada Senin pagi pukul 10.20 WIta. Di tengah perjalanan tim SAR menerima informasi bahwa enam kru KM Niaga Sari ditemukan kapal nelayan KM Cahaya Buana sekitar 15 NM arah Barat Laut Pelabuhan Donggala dalam keadaan selamat," tutur Andrias.
Kemudian, enam korban tersebut dievakuasi ke Pelabuhan Rakyat Donggala dan diserahkan ke petugas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan selanjutnya.
Baca juga: Dua orang hilang dalam kecelakaan kapal di Batam
Baca juga: Dua orang hilang dalam kecelakaan kapal di Batam
Enam kru masing-masing atas nama Ansar (nakhoda), Bustan, Baharuddin, Hendra, Ruslan dan Mustam.
Ia menambahkan pada operasi itu tim SAR menggunakan Sea Rider 011, peralatan SAR laut, peralatan medis, peralatan komunikasi, peralatan evakuasi, alat pelindung diri (APD) COVID-19 serta peralatan pendukung lainnya.
"Setelah semua korban mendapat perawatan medis, tim memutuskan operasi SAR dihentikan dan dinyatakan selesai," demikian Andrias.
Baca juga: Kapal motor tertabrak kapal tanker, 2 nelayan Aceh Timur hilang
Baca juga: Kapal motor tertabrak kapal tanker, 2 nelayan Aceh Timur hilang
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021