Kampanye untuk mengajak wisatawan berwisata di dalam negeri dan di Bali sudah mulai kita lakukan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan telah memperkuat persiapan rencana pembukaan Bandara I Gusti Ngurai Rai, Bali, untuk mempersilahkan wisatawan mancanegara berwisata pada Kamis mendatang (14/10) dalam tahapan uji coba.
“Sabtu lalu (9/10) telah dilakukan simulasi kedatangan penumpang dari luar negeri di Bandara Ngurah Rai diselenggarakan oleh Kemenhub (Kementerian Perhubungan), Kementerian Kesehatan, AP (Angkasa Pura) 1 Otoritas Bandara dan dipantau oleh Pemprov (Pemerintah Provinsi) Bali. Kami hadir untuk memantau dan memberi masukan,” ujar dia dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin.
Sejumlah persiapan di antaranya peningkatan skill dan vaksinasi yang diberikan kepada tenaga kerja pariwisata.
Kedua, ialah CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) dan aplikasi PeduliLindungi yang diperluas serta komitmen dari penyelenggaran wisata juga pelaku ekonomi kreatif untuk mengimplementasikan protokol kesehatan.
Baca juga: Sandiaga: Bali siap untuk uji coba pembukaan pariwisata
Kemudian, lanjut Sandiaga, ialah pengembangan produk wisata yang lebih berkualitas agar aktivitas wisata personalized, customize, localize, dan smaller in size dapat menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya lapangan kerja di Bali.
“Kampanye untuk mengajak wisatawan berwisata di dalam negeri dan di Bali sudah mulai kita lakukan,” katanya.
Pemprov Bali disebut telah berencana akan menyediakan 35 hotel untuk karantina dan sejumlah fasilitas penunjang tracing (penelusuran kontak erat) dan treatment (perawatan) dalam rangka memutus penyebaran virus COVID-19.
Baca juga: Menparekraf-Wagub Bali bahas kesiapan pembukaan pariwisata bagi wisman
Sandiaga menerangkan bahwa Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan telah memberikan arahan terkait negara yang dipertimbangkan masuk ke dalam seleksi akhir diizinkan ke Bali. Yaitu Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Selandia Baru.
“Kami menyampaikan beberapa usulan negara-negara lain yang juga bisa disasar seiring dengan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Menparekraf.
Baca juga: Sandiaga: Penurunan kasus COVID-19 sinyal pembukaan pariwisata Bali
Baca juga: Sandiaga Uno minta pemilik hotel di Bali tidak obral aset
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021