Para investor menilai bahwa Byurger dan Yellow Car Wash memiliki potensi untuk berkembang di masa depan karena faktor pengalaman, pertumbuhan bisnis dan pertambahan gerai selama pandemi COVID-19.
"Dengan konsep restonya yang baik, saya yakin usaha ini bisa sustain dan sekarang malah makin bertambah cabangnya walau saat pandemi. Setelah melihat proposal dan proyeksi keuntungan dari Byurger di dalam aplikasi LandX, saya menjadi yakin untuk mulai investasi dan memilih Byurger,” kata Khrisna Pradana Pranata (36 tahun), seorang dokter yang juga investor LandX dalam siaran pers, Selasa.
Andika Sutoro Putra, Founder dan Chief Executive Officer LandX menjelaskan, saat ini peningkatan investasi terjadi di kalangan milennial dengan rentang usia 17 - 24 tahun yang mewakili 42 persen total user di LandX.
"Adanya waktu luang dan ditambah meningkatnya kesadaran para milenial tersebut untuk berinvestasi serta kemudahan melakukan investasi karena adanya teknologi, merupakan faktor-faktor pendukung peningkatan tersebut," kata Andika Sutoro Putra.
Ia menjelaskan, LandX sangat ketat dalam menyeleksi perusahaan/UKM yang akan dibiayai investor. Perusahaan/UKM yang dibiayai tersebut harus sudah memiliki prospek, kinerja dan pertumbuhan yang positif serta aset dasar properti yang bernilai tinggi.
Sebagai contoh, Yellow Car Wash yang telah berpengalaman selama 13 tahun dan memiliki chain car wash berteknologi modern. Mereka telah memiliki delapan outlet dengan lahan milik sendiri tersebar di seluruh Indonesia.
"Ketertarikan saya untuk memiliki saham di Yellow Car Wash karena deviden yang lumayan dan secara resmi mereka memiliki underlying asset berupa tanah (properti) yang mereka pergunakan untuk operasional usaha," kata David Jandry (28 tahun), pengusaha yang investor di LandX.
"Sehingga sebagai investor seperti saya, merasa aman karena memiliki bisnis ini memiliki resiko yang relatif rendah dan hal ini merupakan sebuah mitigasi resiko yang diambil oleh Yellow Carwash dalam memberikan kenyamanan berinvestasi kepada para investornya," kata dia.
Untuk berinvestasi di LandX, calon investor cukup mengunduh aplikasi LandX di Google Play dan App Store kemudian mendaftar untuk transaksi investasi. Di aplikasi maupun website semua informasi pendanaan yang berlangsung serta jangka waktu pendanaan diberikan secara transparan.
Sejak berizin OJK pada akhir Desember 2020, jumlah investor terdaftar di LandX telah mencapai 61.170 investor dengan 5.395 user telah menginvestasikan uangnya ke dalam LandX serta mendapatkan nilai dividen yang telah dibagikan sebesar 2,08 miliar.
"Salah satu keunggulan dari perusahaan yang melakukan listing di LandX antara lain adalah memiliki underlying asset, sebagai wujud keamanan bagi para investor muda (baru) di LandX," kata Putra.
"Kedua, kualifikasi pengelola yang amanah dan perform, jadi kredibilitas pengelola menjadi taruhan mereka ketika mengajak masyarakat luas untuk membangun bisnis yang sedang ia bangun. Dan terakhir pertumbuhan positif, yang mana sudah dilakukan oleh Byurger dan Yellow Car Wash," tutup Putra.
Baca juga: Byurger-LandX siap ekspansi besar-besaran
Baca juga: LandX salurkan modal Rp101 miliar untuk UKM
Baca juga: Mengenal tekfin "equity crowfunding" untuk pendanaan UKM di Indonesia
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021