Sementara angka kematian Sulsel juga terus menurun, kini di angka 2,04 persen, lebih rendah dibanding nasional 3,4 persen. Begitupun positivity rate 0,65 persen.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Arman Bausat di Makassar, Selasa, mengatakan kendati demikian, jumlah terkonfirmasi positif masih fluktuatif meski situasi telah terkendali. Per 11 Oktober, tercatat jumlah terkonfirmasi positif di Sulsel sebanyak 24 orang.
"Masih ada kasus terkonfirmasi tapi rendah, paling di bilangan 50 - 30. Yang terkonfirmasi itu umumnya 96 persen sampe 100 persen sembuh karena rawat inap di rumah sakit hampir nol. Apalagi yang masuk ICU itu sudah tidak ada," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Sulsel: Cakupan vaksinasi di sejumlah daerah melambat
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Lapas Anak Maros Sulsel capai 98,96 persen
Jadi angka klaim kesembuhan tinggi, kata dr Arman.
Indikator layanan kesehatan juga menunjukkan data menggembirakan.
Bed Occupancy Rate (BOR) atau angka keterisian tempat tidur isolasi kini 4,12 persen sedangkan ICU hanya terisi 10,99 persen dari penggunaan ambang batas 85 persen.
Kondisi ini terjadi merata hampir seluruh kabupaten/kota di Sulsel.
Data Satgas COVID-19 mencatat, total jumlah ruang isolasi rumah sakit rujukan COVID di Sulsel sebanyak 2.888, namun terpakai sejauh ini hanya 122 dengan prosentase 4 persen.
Adapun ruang ICU ventilator rumah sakit di Sulsel tersedia sebanyak 199 dan terpakai saat ini hanya 28 dengan prosentase 14 persen," ujarnya.
Sedangkan ICU tanpa ventilator rumah sakit di Sulsel yang terpakai kini hanya 16 dari total ketersediaan 170 ruangan atau secara prosentase sebesar 9 persen.
Ketersediaan oksigen juga sangat memadai yakni 16.189 m3. Dari stok oksigen tersebut, yang terpakai baru 2.601 m3.
Tak hanya itu, fasilitas isolasi terintegrasi (FIT) milik Pemprov Sulsel yakni Asrama Haji dan Kampus BPSDM saat ini nol pasien. Akan tetapi, pihaknya tidak akan menutup fasilitas tersebut hingga COVID-19 betul-betul dipastikan terkendali.
"Tenaga kesehatan yang ada di FIT sudah ditarik semua. Asrama Haji dan BPSDM tetap disiagakan tapi pasien sudah tidak ada," urainya.
Ruang isolasi tetap dibuka karena tidak bisa diperkirakan situasi pandemi ini kapan berakhir. "Jadi semua disiagakan, sehingga apabila ada lonjakan kasus kami sudah siap. Semua siaga FIT dan rumah sakit," kata dr Arman.*
Baca juga: BI Sulsel buka kembali layanan penukaran uang Rupiah
Baca juga: Menpan-RB pantau percepatan vaksinasi COVID-19 di Sulsel
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021