Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik akan memberikan kontribusi positif terhadap nilai tambah tembaga yang akan mendukung kemakmuran rakyat.
Melalui pembangunan industri metal (smelter) di dalam negeri akan menciptakan lapangan kerja sejumlah 40.000 orang pada masa konstruksi hingga tahun 2024 dan beriringan dengan upaya pemerintah untuk terus mendorong pengembangan industri hilir tembaga agar memiliki nilai tambah bagi negara.
“Dengan adanya hilirisasi, kita ingin agar proses itu sebisa mungkin memberikan dampak yakni meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja, dan kemandirian. Untuk itu mohon dukungan dari Bapak Menteri Perindustrian, untuk segera menciptakan hilirisasi industri turunan dari smelter dan Precious Metals Refinery sehingga ada off taker industri dalam negeri,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Kegiatan utama dari KEK Gresik meliputi smelter, industri elektronik, industri kimia, industri energi dan logistik. PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan anchor tenant KEK Gresik dengan investasi pembangunan smelter mencapai Rp42 triliun dengan off takers ekspor maupun domestik. Kapasitas smelter yang dibangun tersebut nantinya mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya, dan ini merupakan kapasitas single line terbesar di dunia.
“Hal tersebut tentu saja nantinya akan memberikan kontribusi positif terhadap nilai ekspor lndonesia maupun substitusi impor,” ujar Airlangga.
Airlangga yang hadir langsung pada Ground Breaking KEK Gresik, di Gresik, Jawa Timur tersebut mengatakan keberadaan PTFI sendiri diharapkan akan menjadi daya tarik bagi industri turunan tembaga dan industri lain untuk berinvestasi di KEK Gresik. Tetapi untuk dapat mewujudkannya, tentu saja membutuhkan sinergi dan dukungan dari Kementerian terkait. Oleh karena itu, ia meminta dukungan terkait fasilitas di KEK Gresik kepada para Menteri yang hadir,
“Menteri ESDM, mohon dukungan terkait penyediaan air, listrik dan gas yang kompetitif di KEK, Menteri BUMN untuk mendorong BUMN (MIND ID sebagai holding) agar merealisasikan investasi smelter dan PMR di KEK Gresik, Menteri PUPR untuk mendukung penyediaan air bersih dan konektivitas jalan tol, Menteri Investasi untuk mendukung perizinan dan pemberian insentif tax holiday dan tax allowance,” tuturnya.
Selain juga meminta kepada Menteri Perhubungan untuk dapat mendukung KEK Gresik melalui pengembangan Pelabuhan di KEK Gresik dan konektivitas kereta api.
Adapun KEK Gresik merupakan salah satu dari 4 KEK tambahan yang kini berjumlah 19 KEK. Saat ini komitmen investasi di 19 KEK berkembang menjadi Rp92,9 triliun dengan realisasi investasi pelaku usaha dan badan usaha mencapai Rp54,6 triliun. Investasi tersebut berasal dari penambahan jumlah pelaku usaha di KEK menjadi sebanyak 167 pelaku usaha yang telah meningkatkan jumlah lapangan kerja menjadi sebanyak 27.090 orang.
KEK Gresik ditetapkan pada 28 Juni 2021 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2021 yang memiliki total luas lahan sebesar 2.167 Ha dengan target nilai investasi dalam 5 tahun pertama sebesar Rp71 triliun.
KEK Gresik terintegrasi langsung dengan pelabuhan laut yang telah diperlebar dan diperpanjang menjadi 1.000 m x 50 m. Pelabuhan laut tersebut akan dilengkapi dengan beberapa dermaga serta beberapa fasilitas pendukung, dan akan sangat signifikan dalam meminimalkan biaya logistik. Pelabuhan di KEK Gresik berkapasitas hingga 200 ribu DWT. Dengan dermaga yang akan diperdalam menjadi 16 LWS untuk dapat melayani bongkar muat kapal-kapal besar, akan berpotensi menjadikan pelabuhan di KEK Gresik ini sebagai hub strategis di Indonesia.
Baca juga: Smelter Freeport, Presiden: Jangan sampai hilirisasinya di negara lain
Baca juga: Presiden sebut Smelter Freeport di Gresik buka 40.000 lapangan kerja
Baca juga: Airlangga: Smelter Freeport "single line" bakal jadi terbesar di dunia
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021