"Tetapi jangan lupa, pujian-pujian itu bisa jadi menjadi racun bagi kita semua," kata Basarah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Hal itu juga disampaikan Basarah saat kegiatan vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua untuk warga Kecamatan Karangploso, Selasa (12/10). Sebanyak 500 dosis vaksin disediakan ludes diserbu masyarakat sekitar di Pendopo Aspirasi Ahmad Basarah, Desa Tawangargo, Malang.
Anggota Komisi X DPR itu menjelaskan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari program vaksinasi nasional kerja sama antara pemerintah dan DPR RI untuk melakukan vaksinasi di daerah pemilihannya masing-masing.
"Alhamdulillah tahap pertama ini saya mendapatkan distribusi vaksin sebanyak 9.000 vaksin, dan sudah didistribusikan di beberapa titik, ada di Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang," kata Basarah.
Menurut Basarah, hal itu bentuk partisipasi setiap Anggota DPR RI, untuk bisa mempercepat upaya pemerintah mencapai target herd immunity (kekebalan keomunal). Untuk itu, Basarah menjamin setiap warga mendapatkan vaksin dosis kedua.
Baca juga: Wakil Ketua MPR minta evaluasi uji coba kegiatan publik secara berkala
Baca juga: Basarah: Butuh gotong royong semua pihak atasi pandemi
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Aceh miliki peranan penting dalam kemerdekaan RI
"Karena menurut standar WHO, herd immunity atau kekebalan kelompok itu hanya akan terbentuk ketika masyarakat atau pasien itu sudah disuntik vaksin COVID-19 sampai tahap kedua," jelasnya.
Basarah mengatakan, setelah sukses mendistribusikan vaksin tahap pertama sebanyak 9.000 dosis, jika masih diperlukan untuk percepatan pembentukan herd immunity di Malang Raya, pihaknya merencanakan akan kembali membawa 20 ribu dosis vaksin untuk tahap kedua.
Berdasarkan data, pencapaian vaksinasi di Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Berbagai pujian dari dunia internasional mengalir mengapresiasi pencapaian Presiden Joko Widodo.
Bahkan, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengundang Presiden Jokowi untuk menjadi pembicara dalam Summit Meeting PBB, untuk memberikan pengarahan kepada dunia atas pencapaian Pemerintah Indonesia mengatasi pandemi COVID-19.
Basarah mengingatkan, bagaimana ledakan kasus COVID-19 di Singapura yang terjadi belakangan merupakan akibat dari masyarakat yang terlena, abai terhadap prokes. Sehingga Singapura saat ini menghadapi tsunami COVID-19 selayaknya dialami oleh Indonesia 3 bulan yang lalu.
Oleh sebab itu, Basarah meminta seluruh pihak untuk tidak mengendurkan kedisiplinan dan kepatuhan untuk tetap menjaga prokes. Persatuan, lanjut dia, adalah kunci untuk bisa memenangkan pertarungan melawan "pasukan siluman" COVID-19 yang sampai saat ini masih bercokol di tanah air tercinta.
"Jadi persatuan dan bersatu di antara kita adalah cara melawan tentara kolonial, dan hari ini bersatunya TNI, Polisi, kekuatan nasionalis, kekuatan Islam juga cara untuk menghadapi tentara COVID-19 ini," kata Basarah.
Pewarta: Fauzi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021